JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan masyarakat di Jakarta untuk tidak mudik Lebaran 1441 Hijriah.
Anies berujar, arus mudik dan arus balik berpotensi menyebabkan gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.
Padahal, pergerakan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 di Jakarta saat ini mulai terkendali.
"Bila terjadi arus mudik, lalu arus balik, potensi terjadi gelombang kedua (penyebaran Covid-19) sangat besar," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun Facebook Pemprov DKI, Jumat (22/5/2020).
Baca juga: Anies: Belanja dan Persiapan Idul Fitri Berpotensi Penularan Covid-19
Karena itu, Anies meminta warga untuk melindungi saudara-saudaranya di kampung dan warga lainnya dengan tetap tinggal di Jakarta.
Anies mengingatkan, orang yang merasa sehat belum tertentu terbebas dari Covid-19.
"Banyak di antara kita yang sudah terpapar Covid-19 tapi tidak memiliki gejala. Inilah yang sangat berbahaya. Kalau tidak punya keluhan bukan berarti aman," kata Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies juga meminta warga tetap berada di rumah selama periode menjelang Lebaran, pada hari Lebaran, dan hari-hari setelahnya.
Apalagi, Jakarta saat ini masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: MUI: Jakarta Belum Aman untuk Shalat Id di Masjid atau Lapangan
PSBB periode ketiga selama dua pekan ke depan akan menentukan pergerakan virus corona di Jakarta.
Anies meminta warga disiplin berada di rumah.
"Kedisiplinan kita secara bersama-sama selama dua pekan ke depan akan menentukan apakah sesudah dua pekan ini kita bisa memulai fase transisi melalui normal baru di Ibu Kota," ucap Anies.
"Atau bila kita tidak disiplin, kita longgar, maka setelah dua pekan ke depan ini akan terpaksa harus diteruskan pengetatannya karena risiko penularan meningkat," lanjutnya.
Baca juga: Begini Protokol Shalat Id di Zona Hijau Kota Bekasi, Cek KTP hingga Pakai Masker
Per hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta mencapai 6.316 pasien. Dari total pasien, 1.558 orang dinyatakan sembuh, sementara 501 orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.