Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Depok Diperpanjang 3 Hari

Kompas.com - 25/05/2020, 12:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga Kota Depok, Jawa Barat, dijadwalkan berakhir besok, Selasa (26/5/2020). Akan tetapi, hingga hari ini, Depok belum mengajukan perpanjangan meskipun tren kasus Covid-19 terus menanjak.

PSBB bertujuan untuk memotong rantai penyebaran virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit infeksi pernapasan Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyampaikan, PSBB Kota Depok otomatis diperpanjang 3 hari.

Hal itu karena ketentuan PSBB Provinsi Jawa Barat baru akan usai pada 29 Mei 2020.

Baca juga: [UPDATE 24 Mei]: Kasus Positif Covid-19 di Depok Tembus 500

"Untuk sementara, direncanakan menyesuaikan dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jawa Barat (PSBB) hingga 29 Mei 2020. Kami menyesuaikan Kepgub," ujar Dadang kepada wartawan melalui keterangan tertulis pada Senin ini.

Dengan begitu, keputusan untuk mengajukan perpanjangan PSBB Kota Depok akan menunggu perkembangan terbaru pada beberapa hari ke depan.

Perkembangan yang dimaksud bukan sekadar kasus Covid-19 di Depok tetapi juga perkembangan kebijakan di tingkat wilayah Jabodetabek, provinsi, hingga pusat.

"(Tanggal 27 dan 28 Mei 2020) masih PSBB. Sambil menunggu perkembangan dinamis dalam 2 hari ini, baik pusat, provinsi maupun daerah-daerah di Jabodetabek," imbuh Dadang.

Data hingga hari Minggu kemarin, total ada 501 kasus positif Covid-19 di Depok. Jumlah pasien Covid-19 di Depok yang sembuh masih 118 orang, sedangkan angka kematian mencapai 92.

Angka kematian itu gabungan dari 24 kematian pasien positif Covid-19 dan 68 kematian pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect, yang menurut pedoman WHO, keduanya dihitung sebagai kematian berkaitan dengan Covid-19.

Jumlah orang tanpa gejala (OTG) masih tinggi yakni 908, orang dalam pemantauan (ODP) 1.544, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 581 orang.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Depok: Positif Bertambah 13 Pasien, Total Jadi 494 Kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com