Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Sementara Operasional Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Diperpanjang

Kompas.com - 04/06/2020, 09:39 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penutupan operasional kereta layang atau skytrain yang menjadi penghubung antarterminal di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, kembali diperpanjang.

Executice General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, penutupan sementara skytrain tersebut mengikuti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kota Tangerang.

"Hal ini sejalan dengan keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep.161-Huk 2020 tentang Penetapan Perpanjangan Tahap Ketiga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (4/6/2020).

Agus mengatakan, tidak hanya skytrain yang memperpanjang penutupan operasional, gedung Transit Oriented Development (TOD) M1 Bandara Soetta juga demikian.

Baca juga: Hari Ini, Layanan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Dihentikan Sementara

"Penutupan sementara ini dilakukan mengikuti waktu pemberlakukan PSBB tahap ketiga sampai dengan 14 Juni 2020," ujar Agus.

Untuk itu, lanjut Agus, orang yang menggunakan kendaraan pribadi ke Soekarno-Hatta bisa langsung menuju area bandara melalui akses yang disediakan di Jalan Perimeter Selatan dan Utara.

Sementara untuk penumpang yang hendak transit dari Terminal 2 ke Terminal 3 Bandara Soetta bisa menggunakan shuttle bus sebagai pengganti skytrain yang sedang tidak beroperasi.

"Pengguna jasa dapat menggunakan shuttle bus yang melayani Terminal 2 dan Terminal 3," kata dia.

Dia juga meminta masyarakat yang hendak ke Bandara Soekarno-Hatta mematuhi ketentuan PSBB di wilayah Kota Tangerang yang saat ini sedang diberlakukan hingga 14 Juni, yaitu  menggunakan masker, tidak berboncengan saat menggunakan sepeda motor, dan kapasitas penumpang mobil tidak lebih dari 50 persen tempat duduk yang tersedia.

Penghentian operasional skytrain dan TOD M1 sudah dilaksanakan sejak PSBB tahap pertama yang diberlakukan di wilayah Kota Tangerang, yaitu sejak 18 April lalu.

Baca juga: Hari Ini, Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Resmi Beroperasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com