JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemuda tewas dan lima orang lainnya luka berat usai menjadi korban tabrak lari di Kawasan Kanal Banjir Timur (BKT), Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Minggu (7/5/2020) dini hari.
Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan, kejadian bermula saat enam pemuda itu sedang berkendara menuju arah Jakarta Timur menggunakan dua Vespa modifikasi tanpa plat nomor.
Kemudian, datang mobil Hyundai B 1008 KYE dari arah yang sama langsung menabrak dua Vespa modifikasi yang berpenumpang enam pemuda tersebut.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Remaja yang Diduga Hendak Tawuran di Duren Sawit
"Sesampainya di seberang Bumi Pospera Car Wash (mobil) menabrak dua Vespa sehingga kedua Vespa terjatuh serta kedua pengendara dan penumpangnya terpental di badan jalan hingga luka berat dan meninggal di TKP," kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu.
Agus menambahkan, usai menabrak, tersangka langsung melarikan diri. Sementara seluruh korban tergeletak di jalan.
"Satu orang meninggal dunia di TKP, lima orang luka berat. Semua korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ujar Agus.
Baca juga: Polisi Tangkap Kelompok AKAP, Sudah 4 Kali Merampok Minimarket di Jakarta
Adapun korban meninggal dunia bernama Rafly Maulana (18).
Sedangkan lima pemuda lainnya yang luka berat bernama Ilham Ramdhani (20) tangan kiri patah, Fauzi (12) luka pada bagian tangan dan kaki, Salsa Bila Tiur (12) luka pada bagian kaki dan tangan, Abdul Azis (13) luka pada kepala, dan M Rizki Candra (17) luka pada kaki dan tangan.
UPDATE:
Baca juga: Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Seorang Pengendara Vespa Menangis Saat Ditangkap
Pelaku tabrak lari ditangkap tak jauh dari lokasi kecelakaan.
"Yang bersangkutan malah nangis melulu saat kita tangkap dan selama proses pemeriksaan petugas," kata Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto di Jakarta, Minggu, seperti dikutip Antara.
Pengendara sedan Hyundai B 1008 KYE berinisial FP (19) ditangkap tidak berselang lama usai kejadian di seberang Bumi Pospera Car Wash Jalan Basuki Rahmat itu.
Mobil FP diketahui mengalami penyok di bagian bumper depan dan penutup ruang mesin. Hasil pemeriksaan sementara petugas di kantor kepolisian, kata Agus, tidak ada pengaruh narkoba atau minuman keras.
"Yang bersangkutan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)," katanya.
Petugas kepolisian telah menyimpulkan bahwa kejadian tersebut akibat FP kehilangan konsentrasi saat menyetir.
"Bisa karena mengantuk. Yang jelas pengemudi kurang konsentrasi," katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.