DEPOK, KOMPAS.com - Pihak Gereja Paroki Santo Herkulanus di Depok, Jawa Barat, menjamin tidak akan menutup-nutupi kasus pencabulan anak-anak yang diduga dilakukan oleh SPM (42), salah satu pengurusnya.
SPM kini sudah ditangkap polisi.
"Apa pun yang sekarang kita hadapi harus kita berikan informasi yang dibutuhkan. Kita harus tetap menegakkan keadilan dan tetap menjalankan hukum, bahwa apa yang terjadi adalah pelanggaran. Karena selain menjadi anggota gereja, kan kita juga warga negara Indonesia yang harus taat kepada hukum," jelas Pastor Paroki Gereja Santo Herkulanus, Yosep Sirilus Natet, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).
"Kita tetap akan memberikan informasi. Gereja akan membongkar sesuatu yang tidak benar yang terjadi di dalam gereja, dan juga gereja ingin mengupayakan agar hal-hal yang benar tetap bisa diwujudkan," jelas dia.
Baca juga: Korban Pencabulan Seorang Pengurus Gereja di Depok Diduga Lebih dari Satu Anak
Natet mengaku berkomitmen mengerahkan tim investigasinya agar terus bekerja dan menjaring lebih banyak anak yang mengaku sebagai korban.
Semua korban diharapkan dapat didampingi dan diberikan rehabilitasi atas traumanya.
Menurut dia, momentum ini jadi pelajaran berharga untuk berbenah diri seusai mengakui ada kelemahan dalam internal mereka.
"Saya mengatakan bahwa terungkapnya kasus ini tidak menjadikan gereja merasa bangga atau bahagia," kata Natet.
"Akan tetapi, ini menjadi sebuah cermin bagi gereja untuk tetap berbenah di dalam. Gereja berani bersikap dan berani mengakui kesalahannya, kalau memang ini menjadi bagian dalam dirinya. Ini juga menjadi bagian dalam mengupayakan sesuatu agar gereja semakin baik lagi," ungkap dia.
Baca juga: Pria yang Cabuli Anak-anak di Lingkungan Gereja di Depok Diduga Beraksi Sejak 2006
Komitmen untuk terbuka dan mengakui kasus ini juga diakui oleh salah satu advokat yang tergabung dalam tim investigasi internal gereja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.