Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

49 Pedagang Pasar Induk Positif Covid-19, Wali Kota: Kalau Ditutup Muncul Masalah Lain

Kompas.com - 20/06/2020, 15:32 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengingatkan penutupan Pasar Induk Kramat Jati dapat memengaruhi pasokan pangan di Jabodetabek.

"Pasar Induk Kramat Jati ini berbeda dengan pasar tradisional lainnya. Kalau kita tutup, maka akan berdampak besar pada pasokan pangan, khususnya sayur mayur di Jabodetabek," katanya di Jakarta, Sabtu (20/6/2020), seperti dikutip Antara.

Pernyataan itu dikemukakan Anwar menyikapi laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menyebutkan ada 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap kepada 200 dari total 600 pedagang pada Rabu (17/6).

Baca juga: Ada 8 RW Masuk Zona Rawan, Begini Cara Kelurahan Tomang Cegah Penyebaran Covid-19

Anwar menambahkan, upaya menghentikan operasional pasar demi memutus penyebaran COVID-19 berpotensi menimbulkan permasalahan lain dalam ekosistem distribusi pangan masyarakat.

"Saya berpesan kepada jajaran Perumda Pasar Jaga untuk tegas menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar," katanya.

Anwar mengatakan, Pemkot Jakarta Timur tidak memiliki wewenang menutup operasional pasar induk meski ancaman terhadap penularan masih cukup tinggi.

"Ya memang, penularan COVID-19 di lingkungan pasar sampai saat ini masih menjadi masalah serius yang harus kita hadapi," katanya.

Baca juga: 49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif Covid-19, Total Ada 137 Pedagang di 18 Pasar Terinfeksi Corona

Kepala Induk Pasar Kramat Jati Agus Lamun sebelumnya menegaskan, hingga saat ini Pasar Induk Kramat Jati masih dibuka.

Pihaknya belum mendapat keterangan tertulis terkait hasil pemeriksaan swab test pedagang Pasar Induk Kramat Jati.

"Pemeriksaan dari sebelum Lebaran sampai sesudah Lebaran, kami belum terima hasilnya. Data tersebut yang jelas saat ini belum menerima data resmi tertulis," ucap Agus.

Ia mengatakan, Pasar Induk Kramat Jati terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan.

Mulai dari pengecekan suhu, imbauan wajib masker, dan rutin penyemprotan desinfektan di kawasan pasar.

"Ini intens kita lakukan guna menyadarkan agar para pedagang dan pengunjung yang beraktifitas di pasar induk ini disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujar Agus.

"Tentu kami berharap sinergi dengan wilayah baik kecamatan atau kelurahan juga dibantu dari unsur TNi dan Polri serta puskesmas bersama terus memastikan agar penyebaran Covid ini terus berkurang dan terus membaik," lanjut dia.

Baca juga: 49 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Induk Kramat Jati Tetap Dibuka

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti sebelumnya mengatakan, sebanyak 137 pedagang di 18 pasar tradisional di Jakarta dinyatakan positif Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com