JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) biasanya menjadi agenda tahunan yang rutin digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Jakarta.
Namun, perayaan HUT ke-493 Jakarta pada Senin (22/6/2020) ini digelar tanpa ingar bingar festival dan pameran multiproduk tersebut.
Jakarta Fair 2020 yang sudah direncanakan jauh-jauh hari terpaksa ditunda karena hantaman pandemi Covid-19.
Baca juga: Tahun Ini, HUT DKI Jakarta Tanpa Ingar Bingar Jakarta Fair di Kemayoran
Lalu, bagaimana riwayat Jakarta Fair menjadi agenda tahunan untuk memeriahkan HUT Jakarta?
Dilansir dari situs web Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Utara, sudinpusarjakut.jakarta.go.id, Jakarta Fair pertama kali digelar era pemerintahan Gubernur Ali Sadikin pada 1968.
Saat itu, Pemprov DKI yang dipimpin Bang Ali, sapaan karib Ali Sadikin, ingin membuat pameran besar yang terpusat dan berlangsung lama guna menyatukan berbagai pasar malam yang tersebar di sejumlah wilayah Jakarta.
Jakarta Fair juga terinspirasi dari Pasar Malam Gambir yang pernah rutin digelar tiap tahun di bekas Lapangan Ikada (kini kawasan Monas).
Baca juga: Setelah Ditunda, Jakarta Fair Kemungkinan Digelar pada Desember 2020
Pameran besar bertajuk Djakarta Fair (DF) itu akhirnya diselenggarakan di kawasan Monas pada 5 Juni sampai 20 Juli 1968.
Djakarta Fair perdana dibuka langsung oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos.
Sekitar 1,4 juta pengunjung datang ke pameran tersebut.
Untuk meresmikan penyelenggaraan Jakarta Fair, Pemprov DKI mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1968.
Perda itu menetapkan Jakarta Fair menjadi agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang HUT Jakarta.
Jakarta Fair pada umumnya berlangsung 30-35 hari.
Namun, Jakarta Fair 1969 digelar selama 71 hari, disebut sebagai waktu penyelenggaraan paling lama.
Baca juga: HUT ke-493 DKI, Begini Kisah Penetapan 22 Juni sebagai Ulang Tahun Jakarta...
Presiden Amerika Serikat saat itu, Richard Nixon, yang sedang berkunjung ke Indonesia, sempat mampir ke Jakarta Fair 1969.
Ia sempat melambaikan tangannya kepada para pengunjung yang hadir.
Penyelenggaraan Jakarta Fair terus berkembang dan berevolusi menjadi pameran modern. Makin banyak produk yang ditampilkan dalam acara tersebut.
Pameran yang semula digelar di lahan seluas 7 hektar di kawasan Monas pun akhirnya dipindah ke area yang lebih luas di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 1992.
Jakarta Fair mestinya kembali digelar pada 2020 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, seperti tahun-tahun sebelumnya.
PT JIExpo bahkan sudah menyusun rencana penyelenggaraan Jakarta Fair tahun ini.
Menurut rencana, Jakarta Fair 2020 seharusnya berlangsung sejak 14 Mei hingga 28 Juni 2020.
Baca juga: Bertepatan Ulang Tahun Kota Jakarta, Pemprov DKI Kembali Raih Opini WTP 3 Tahun Berturut-turut
Namun, penyelenggaraan Jakarta Fair tahun ini terpaksa ditunda karena hantaman pandemi Covid-19 yang merebak di berbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
"Harusnya nih sedang berlangsung sampai akhir bulan, tetapi kan karena situasi pandemi harus kami tunda," ujar Marketing Director PT JIExpo Ralph Scheunemann kepada Kompas.com, Rabu (17/6/2020).
Jakarta Fair ditunda guna mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).
Baca juga: HUT DKI di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Alasan Pemilihan Tema Jakarta Tangguh?
PT JIExpo berencana menggeser jadwal pelaksanaan Jakarta Fair ke akhir 2020.
Namun, pelaksanaannya tetap harus menunggu perkembangan dan kondisi Jakarta.
Jika pandemi Covid-19 semakin terkendali dan situasi memungkinkan, Jakarta Fair kemungkinan digelar pada Desember 2020 sampai Januari 2021.
"Tapi, pihak manajemen berpikir kalau memang situasi berjalan baik ya kemungkinan akan diselenggarakan pada bulan Desember sampai Januari," kata Ralph.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.