"Tapi ternyata habis sudah lama muter-muter, semua barang akhirnya dibereskan, dia (perampok) memberi ongkos. Saya bingung," ungkap SR.
Ongkos pulang itu sebesar Rp 150.000 yang berasal dari duit rampasan para perampok yang disisakan untuk SR dan RP.
Para perampok menyuruh sopir mengarah masuk ke jalan kecil dekat Pasar Cibinong, Jalan Mayor Oking. Bersamaan dengan itu, SR dan RP disuruh duduk di jok secara perlahan agar tak menimbulkan kecurigaan orang di luar angkot.
Mereka merasa lemas karena 4 jam disekap tanpa minum dengan tubuh ditindih. Sekujur kepala mereka pusing.
Baca juga: Aulia Kesuma Kirim Surat untuk Presiden Jokowi, Ini Isi Suratnya
"Kebetulan kaki saya kan ada di kolong bangkunya, terus saya mau bangun kan susah. Terus, perampoknya malah tanya, 'bisa enggak? Sandalnya mana?'"
Para perampok itu malah yang merunduk dan merangkak mencari sandal bidan dan perawat itu di kolong jok.
"Ini, pakai, duduk yang rapi," ungkap SR menirukan adegan para perampok menyodorkan alas kaki kepada mereka yang kehabisan tenaga.
Angkot tiba di Jalan Mayor Oking. Perampok mengawasi sekeliling dan menutup nomor polisi angkot itu dengan stiker. Setelah merasa keadaan kondusif, SR dan RP dilepaskan dan diberi ancaman terakhir.
"Kalian jangan sampai teriak. Kalau teriak, kalian akan tanggung akibatnya. Akan kita kejar lagi. Kita enggak akan segan-segan membunuh," ancam perampok itu sambil memelototi mereka yang masih dilanda kebingungan.
"Pas kita turun, dia langsung suruh kita jalan ke depan. Betul-betul disuruh jalan ke depan, karena di depan itu jalan raya," ujar SR.
Dilanda trauma hebat, mereka berjalan kaki cukup jauh hingga Jalan Raya Bogor. Mereka bingung hendak pulang dengan cara apa karena trauma dan tak punya ponsel untuk memesan taksi online.
"Terus ada angkot nomor 41 lagi. Di dalamnya ada ibu-ibu juga, kami merasa mungkin akan aman," tutup SR soal angkutan yang akhirnya mereka tumpangi hingga ke kediaman masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.