Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Ingatkan Warganya agar Buka Pasang Masker Saat Bersepeda

Kompas.com - 26/06/2020, 16:23 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banyaknya kasus kematian saat bersepeda belakangan ini membuat Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta warganya agar melepas masker saat berolahraga.

Arief mengatakan bahwa warga bisa melepas sementara atau menarik ke bawah dagu masker mereka guna mendapatkan oksigen yang cukup dan pernapasan lancar saat bersepeda.

"Saya juga mengimbau, kalau masyarakat yang bersepeda, atau kalau lagi olahraga, maskernya dibuka," ujar Arief saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (26/6/2020).

"Nanti kalau lagi dekat dengan yang lain baru pasang," imbuh dia.

Baca juga: Pesepeda Meninggal, Dokter Spesialis Jantung: Jangan Paksakan Berolahraga

Arief mengatakan, imbauan tersebut disampaikan berkait seorang warga meninggal tiba-tiba saat bersepeda di kawasan Alam Sutera Tangerang Selatan pada Selasa (23/6/2020) lalu.

Untuk diketahui, kasus pesepeda meninggal tidak hanya terjadi di Kota Tangerang saja, kasus serupa juga terjadi di Jatikarya Bekasi Jawa Barat dan di Semarang Jawa Tengah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga sempat memberikan pernyataan mengenai dua warganya yang meninggal karena gowes tersebut diakibatkan oleh penggunaan masker saat berolahraga.

"Kalau olahraga pakai masker malah bahaya. Sudah ada dua warga kita yang meninggal karena pakai masker saat gowes. Maka kalau olahraga tidak usah pakai masker tapi sewaktu istirahat baru dipakai maskernya," kata dia Sabtu (20/6/2020) lalu.

Baca juga: Diduga Kelelahan Bersepeda, Pesepeda Ini Meninggal di Bengkel Saat Istirahat

Namun, penyebab kematian berolahraga akibat masker diragukan dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Michael Triangto.

Menurut Michael, apabila seorang sudah merasa tak nyaman saat menggunakan masker atau mulai sulit bernapas karena masker, bisa dipastikan akan langsung merespons untuk melepas masker.

"Tangan kan enggak diikat, kalau mulai pusing (karena sulit bernapas) kenapa enggak dibuka? Masak kamu enggak mampu untuk buka masker sendiri yang jadi penyebab (sulit bernapas), kan aneh," kata dia.

Michael pun menekankan, memang orang akan lebih berisiko meninggal ketika olahraga, terlebih pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung. Tetapi hal itu tak ada kaitannya dengan penggunaan masker.

"Jadi, bahwa orang dengan sakit jantung itu bisa meninggal adalah benar, dan bahwa orang berolahraga bisa meninggal, itu juga benar. Tapi tidak berhubungan (dengan masker)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com