Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2020, 23:25 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Zona merah Covid-19 di Kota Tangerang saat ini hanya bersisa 9 RW dari 250 RW yang pernah terjangkit Covid-19.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, pengurangan jumlah zona merah tersebut merupakan hasil dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang didukung oleh pembatasan sosial berskala lokal (PSBL).

"Sekarang jumahnya berkurang drastis ya, awalnya 24 (RW) sekarang 9 (RW)," ujar dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Tangerang Dimulai 13 Juli secara Daring

Seperti diketahui, Jumlah RW di Kota Tangerang sebanyak 1.014 RW dengan RW yang pernah memiliki kasus Covid-19 sebanyak 250 RW.

Pada pertengahan Juni lalu, Kota Tangerang mencatat ada 24 RW yang dinyatakan masih dalam zona merah yang kini sudah mengalami perubahan.

Meskipun sudah mengalami penurunan jumlah zona merah, Arief meminta agar masyarakat tidak euforia dengan hasil tersebut.

Baca juga: Terdapat 32.000 Lulusan SD, Daya Tampung SMPN di Kota Tangerang Hanya 10.600

Masyarakat diminta untuk tetap waspada meskipun saat ini kasus Covid-19 yang aktif juga sudah mulai berkurang dengan cara tetap menjalankan PSBB dan PSBL.

"Jadi PSBL tetap kita lakukan PSBB juga tetap jalan," kata dia.

Seperti dilansir dari laman pemerintah Kota Tangerang, hari ini kasus Covid-19 di Kota Tangerang bertambah 6 kasus dari hari sebelumnya.

Total kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi berjumlah 479 kasus dengan rincian 32 kasus dinyatakan meninggal dunia, 378 pasien dinyatakan sembuh dan ada 69 pasien masih dalam perawatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pomdam Jaya Benarkan Penusuk Pria hingga Tewas di Senen adalah Anggota TNI AD

Pomdam Jaya Benarkan Penusuk Pria hingga Tewas di Senen adalah Anggota TNI AD

Megapolitan
Sebut Luhut Main Bisnis Tambang di Papua, Haris Azhar: Hasil Riset 9 Organisasi

Sebut Luhut Main Bisnis Tambang di Papua, Haris Azhar: Hasil Riset 9 Organisasi

Megapolitan
Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Bukan untuk Penumpang, Heru Budi: Kan Masih Ada Damri

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Bukan untuk Penumpang, Heru Budi: Kan Masih Ada Damri

Megapolitan
Satpol PP Akan Bongkar Tower BTS Tak Berizin yang Berdiri di Permukiman Warga Kebon Jeruk

Satpol PP Akan Bongkar Tower BTS Tak Berizin yang Berdiri di Permukiman Warga Kebon Jeruk

Megapolitan
Warga Rawa Badak Utara Bayar Rp 20.000  ke Tetangga atau Urunan Bensin demi Air Bersih

Warga Rawa Badak Utara Bayar Rp 20.000 ke Tetangga atau Urunan Bensin demi Air Bersih

Megapolitan
GPS Dicabut, Polisi Kesulitan Cari Mobil yang Dibawa Kabur Si Kembar

GPS Dicabut, Polisi Kesulitan Cari Mobil yang Dibawa Kabur Si Kembar

Megapolitan
Cerita Tukang Mi Ayam di Gang Mayong: Lokasinya Strategis, Ternyata Rawan Tawuran

Cerita Tukang Mi Ayam di Gang Mayong: Lokasinya Strategis, Ternyata Rawan Tawuran

Megapolitan
Saat Hakim Minta Haris Azhar Bersalaman dengan Luhut...

Saat Hakim Minta Haris Azhar Bersalaman dengan Luhut...

Megapolitan
Si Kembar Bawa Kabur Mobil Rental Sejak 6 Bulan Lalu

Si Kembar Bawa Kabur Mobil Rental Sejak 6 Bulan Lalu

Megapolitan
Kawasan Industri di Wilayah Penyangga Perburuk Kualitas Udara Jakarta

Kawasan Industri di Wilayah Penyangga Perburuk Kualitas Udara Jakarta

Megapolitan
Berdiri Saat Luhut Berbicara dalam Sidang, Fatia Ditegur Hakim

Berdiri Saat Luhut Berbicara dalam Sidang, Fatia Ditegur Hakim

Megapolitan
Ragam Kejahatan Duo Rihana-Rihani, Terlibat Penipuan “Preorder” Iphone dan Penggelapan Mobil Rental

Ragam Kejahatan Duo Rihana-Rihani, Terlibat Penipuan “Preorder” Iphone dan Penggelapan Mobil Rental

Megapolitan
Bus Transjakarta Layani Bandara Soekarno-Hatta, Heru Budi: Untuk Karyawan Pulang Malam

Bus Transjakarta Layani Bandara Soekarno-Hatta, Heru Budi: Untuk Karyawan Pulang Malam

Megapolitan
Pemkab Bekasi Akan Bangun Masjid di Dekat Gereja Ibu Teresa

Pemkab Bekasi Akan Bangun Masjid di Dekat Gereja Ibu Teresa

Megapolitan
Luhut Mengaku Pernah Minta Dimediasi dengan Haris Azhar-Fatia: Meski Jengkel, Saya Ingin Adil

Luhut Mengaku Pernah Minta Dimediasi dengan Haris Azhar-Fatia: Meski Jengkel, Saya Ingin Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com