JAKARTA, KOMPAS.com - Malam itu, kuliner Bubur Ayam Barito di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta tampak lengang.
Meja-meja makan biasanya yang dipenuhi oleh penikmat bubur, kini hanya berisi setengahnya dari kapasitas normalnya. Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat berwisata kuliner.
Selasa (7/8/2020) sekitar pukul 20.30 WIB, saya mencoba untuk menyantap kuliner bubur ayam Barito untuk kali pertama di masa pandemi Covid-19.
Perut sudah keroncongan. Setang motor terpaksa harus berbelok dulu ke arah Jalan Barito sebelum pulang ke Depok.
Begitu tiba di depan bubur ayam Barito, spanduk imbauan memakai masker menyambut saya.
Spanduk tersebut bertuliskan, "Kawasan Wajib Masker. Anda tidak akan kami layani selama anda tidak menggunakan masker".
Di era pandemi, masker adalah salah satu hal terpenting untuk mencegah penularan Covid-19. Saya tentu akan melaksanakan imbauan memakai masker. Semua demi kebaikan bersama.
Tak perlu lama untuk mendapatkan meja malam itu. Biasanya, area kuliner Bubur Barito akan penuh jam-jam setelah waktu Isya. Sebelum masa pandemi, dijamin akan kesulitan tempat duduk di jam-jam tersebut.
"Pengunjung saat ini dibatasi 50 persen. Meja-meja sudah dipasang tanda X. Berdasarkan tanda X, satu meja hanya tiga orang," kata seorang pedagang.
Baca juga: Masih Ada Empat Zona Merah Covid-19 di Jakarta Barat
Saya mencoba memesan seporsi bubur ayam. Pedagang bubur ayam terlihat memakai masker tetapi tak memakai sarung tangan dan face shield. Panduan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tak diterapkan.
Meski demikian, hampir semua pedagang dan pelayan memakai masker. Pedagang juga mengaku patuh terhadap pembatasan jumlah pengunjung di area kuliner Bubur Barito.
"Kami tak membolehkan lebih dari tiga orang di satu meja. Kami ikut peraturan pemerintah," ujarnya.
Sekitar 20 menit kemudian, bubur ayam datang. Pelayan mengantarkan dan meletakkan semangkuk bubur di meja.
Di meja, kecap manis, kecap asin, sambal, dan lada masih tetap ada. Garpu dan sendok tertutup sudah ditutup menggunakan tisu.
Di masa pandemi, Bubur Ayam Barito terasa nikmat. Rasanya tetap gurih dan mengenyangkan. Taburan pelengkap berupa cistik yang renyah, potongan daging ayam, daun bawang, seledri, tongcai, dan cakwe menutupi bubur di mangkok. Telur ayam kampung setengah matang tersembunyi di dalam bubur.
Baca juga: Kuliner Malam di Mangga Besar Jakarta, Mampir ke 3 Tempat Makan Chinese Food Ini