Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Internet Sekolah Online Mahal, Wakil Wali Kota Depok Klaim Mampu Beri Tunjangan

Kompas.com - 16/07/2020, 06:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menganggap, pemberian tunjangan untuk menopang kebutuhan internet bagi siswa-siswi yang harus bersekolah online di masa pandemi bukan urusan rumit.

Sebagai informasi, sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang masih merebak dan Depok menjadi salah satu wilayah dengan kasus terbanyak di Jawa Barat, pembelajaran murid di Depok masih harus secara online sampai akhir tahun nanti.

"Saya pikir ini bukan hal yang njelimet banget. Saya rasa tidak masalah itu, disegerahkan saja oleh gugus tugas," ujar Pradi kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Pemkot Tangsel Wacanakan Bantu Perangkat dan Internet bagi Siswa Miskin Belajar dari Rumah

"Idealnya ada lah (tunjangan biaya internet untuk murid di Depok). Semua kegiatan dipangkas kok untuk 2020 ini, dari 30 sakpai 60 persen dari masing-masing dinas untuk dampak Covid-19. Artinya, cadangannya kan besar sekali," imbuhnya.

Pradi yang tak masuk dalam jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok beranggapan, tunjangan biaya internet merupakan hal yang penting bagi murid di Depok di setiap jenjang pendidikan, sebab setiap hari kegiatan sekolah berlangsung secara virtual.

Ia bilang, tak semua warga di Depok memiliki akses wifi di rumahnya sehingga harus terus-menerus membeli paket internet.

Baca juga: Komnas PA Desak Pemerintah Kucurkan Subsidi Internet untuk Murid Belajar Online

Urusan pendidikan yang terdampak oleh Covid-19, menurut Pradi, sama pentingnya dengan kebutuhan pangan warga.

"Saya dukung, saya dorong untuk menggunakan itu (dana penanggulangan Covid-19 untuk tunjangan biaya internet)," kata Pradi.

"Siswa berapa sih? Tidak sampai 50.000 kan? Ini bisa lah nanti. Mekanismenya kan ada KIA (kartu identitas anak) atau mungkin pihak sekolahnya koordinasi dengan dinas pendidikan. Saya pikir tidak rumit," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com