Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita yang Ditemukan di Kali Pulogadung Korban Pembunuhan Ayah Tiri, Pelaku Kesal dengan Istri

Kompas.com - 20/07/2020, 17:23 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Abdullah (2) tewas di tangan sang ayah tirinya bernama Cece Suhandi. 

Balita malang tersebut disiksa selama satu bulan karena kekesalan sang ayah kepada ibu kandung korban.

Hal tersebut dikatakan Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Arie Ardian, Senin (20/7/2020).

"Ini (penganiayaan) sudah dilakukan dua kali dalam kurun waktu satu bulan," ujar Arie dalam keterangannya di Mapolres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Jenazah Bayi Ditemukan Mengambang di Kali Kawasan Industri Pulogadung

Cece kesal lantaran sang istri kerap pulang terlambat. Permasalahan ekonomi juga jadi penyebab utama memuncaknya amarah Cece.

Amarah pelaku dilampiaskan kepada korban. Cece tega memukul sekujur tubuh sang balita dengan tongkat.

"Korban telah mengalami kekerasan fisik dengan dipukul menggunakan tongkat aluminium di dada, punggung, kaki, dan di bagian muka sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Arie.

Setelah tewas, jasad korban dibuang ke kali kawasan industri Pulogadung Jakarta Timur pada Selasa (7/7/2020).

Polisi akhirnya menangkap tersangka berapa hari setelah penemuan jasad korban.

Saat penangkapan, polisi menyita tongkat alumunium yang dipakai untuk menghabisi nyawa korban.

"Atas perbuatannya kita jerat dengan pasal 80 ayat 3 UU RI nomor 25 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Ancaman hukuman diatas lima tahun," kata Arie.

Jenazah balita berjenis kelamin laki-laki awalnya ditemukan tepat di bawah jembatan kawasan pabrik pada Selasa (7/7/2020).

Saksi mata sekaligus warga setempat, Abel, menemukan jasad tersebut sekitar pukul 12.00 WIB.

Awalnya, Abel dan dua temannya melihat sesosok mayat yang mengambang di kali di bawah jembatan. 

Namun, dua teman Abel sempat berdebat, apakah yang mereka lihat jasad manusia atau boneka.

"Pas saya lihat, ternyata benar mirip bayi. Saya langsung suruh orang PPSU untuk turun buat pastikan apakah itu bayi atau bukan," jelas Abel.

Setelah memastikan yang mereka temukan adalah jenazah balita, Abel langsung melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi setempat.

"Sekitar jam 2 siang tadi polisi langsung datang sama petugas kesehatan untuk bawa bayi tersebut," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com