Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpukan Penumpang Masih Terjadi, PT KCI Ingatkan Perkantoran Terapkan Sistem Shifting

Kompas.com - 21/07/2020, 09:53 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - PT KCI minta seluruh perkantoran taat menerapkan aturan shifting selama masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional ini.

Tujuannya agar para pekerja tak terjebak dalam antrean panjang di stasiun kereta rel listrik (KRL) setiap pagi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Corporate Communication PT KCI, Anne Purba menanggapi keramaian penumpang yang kerap terjadi di Stasiun Bekasi tiap Senin pagi.

“Semakin tinggi volume maka antrean juga pasti terjadi. Harapan pola shifting yang sudah diimplementasikan agar bisa mengurai antrean dan pengguna jasa commuterline juga tidak bertumpu pada jam tertentu saja,” ucap Anne melalui pesan tertulis, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Antrean Penumpang Masih Terjadi di Stasiun Bekasi Senin Pagi, Mengular hingga ke Area Parkir

Anne tak memungkiri antrean masuk ke peron di tiap stasiun pasti terjadi selama masa pandemi.

Sebab kini KRL dibatasi hanya bisa mengangkut 74 orang per kereta.

Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, PT KCI juga telah menambah dua kereta dari Cikarang.

“Perjalanan sudah ditambah dua dari Cikarang dan ini diharapkan bisa membantu jalur Bekasi/Cikarang. Total perjalanan 962 perjalanan dari ketika PSBB hanya 776 perjalanan,” tutur dia.

Baca juga: Bima Arya Sebut Antrean Penumpang KRL di Stasiun Bogor Lebih Terkendali

Sebelumnya, penumpukan penumpang di Stasiun Bekasi masih terjadi Senin (20/7/2020) pagi ini ketika warga berangkat kerja.

Penumpang kereta rel listrik di Stasiun Bekasi kerap mengantre panjang untuk masuk ke stasiun.

Para penumpang mengantre mengular sampai pintu masuk parkiran depan Stasiun Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com