TANGERANG, KOMPAS.com - Situasi Bandara Soekarno-Hatta yang lengang oleh aktivitas karena pandemi Covid-19 dimanfaatkan oleh tujuh orang kelompok pencuri spesialis gedung baru dan gedung kosong.
Kelompok tersebut menggondol utilitas air di Gedung Mapolres Bandara Soekarno-Hatta yang sebentar lagi akan diresmikan.
Tidak tanggung-tanggung, utilitas air yang ada di lantai 1 dan 2 gedung tersebut ludes dicuri dengan total kerugian Rp 20 juta.
Namun beragam fakta mengejutkan terungkap setelah keenam pelaku yang kini berstatus tersangka dengan inisial NN, RJ, MT, SS, Y dan RM.
Baca juga: Penjual Bakso Dalangi Pencurian di Kantor Polres Bandara Soekarno-Hatta
Mereka adalah pelaku yang berhasil diringkus oleh anggota kepolisian Polres Bandara Soekarno Hatta, sedangkan dua tersangka lainnya A dan G masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Fakta menarik diantaranya kelompok tersebut ternyata sudah beroperasi sebanyak 9 kali, sebelum akhirnya tertangkap hingga didalangi oleh seorang pedagang bakso.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan dalang di balik pencurian gedung Mako Polres Bandara Soekarno-Hatta merupakan seorang pedagang bakso keliling.
"Tersangka NN pekerjaan sebagai tukang bakso, dia adalah inisiator dari pencurian yang dilakukan oleh para tersangka," ujar Adi dalam konferensi pers di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (22/7/2020).
Baca juga: Polisi Tangkap 6 Pencuri yang Menyatroni Kantor Baru Polres Bandara Soekarno-Hatta
Adi mengatakan, selain NN yang merupakan pedagang bakso keliling, ada juga RJ yang bekerja sebagai ojek online. RJ berperan membongkar keran di gedung Mako Polres Bandara Soekarno-Hatta.
"Dia juga berperan membawa sebagian keran hasil kejahatannya di saku celana yang sudah disiapkan," tutur Adi.
Selain kedua tersangka, ada juga MT, SS dan Y yang bekerja sebagai buruh harian lepas dan RM seorang peternak telur.
Para tersangka juga melakukan pencurian dengan mobil tergolong mewah dengan jenis Toyota Venturer tahun 2017.
Adi Ferdian menjelaskan, mobil mewah tersebut disewa selama sebulan oleh komplotan pelaku dengan uang sewa Rp 9 juta untuk melancarkan aksinya.
Baca juga: Komplotan Pencuri yang Menyasar Gedung Baru Mako Polres Bandara Soekarno-Hatta Sudah 10 Kali Beraksi
Menurut keterangan pelaku, kata Adi, pelaku menggunakan mobil mewah agar tak dicurigai oleh sekuriti di gedung-gedung kosong.
"Modus operandi mereka karena banyak bangunan yang 95 persen (selesai) pengawasannya kurang," ujar dia.
Adi Ferdian mengatakan kelompok spesialis pencuri gedung kosong tersebut sudah beraksi 9 kali sebelum akhirnya tertangkap lantaran menyatroni Gedung Mapolres.
Adapun sembilan TKP lainnya di Bandung pada tahun 2015 di proyek gedung dengan sasaran panel listrik.
Baca juga: Setelah SIKM Dihapus, Dokumen Apa Saja yang Jadi Syarat Terbang di Bandara Soetta?
Kedua di Bogor di pembangunan sekolah dengan sasaran keran air, ketiga di Cibitung Kabupaten Bekasi dengan sasaran proyek pembangunan gudang dengan sasaran panel listrik.
"Keempat di Cileungsi Bogor TKP Ruko dengan sasaran alat kelistrikan," tutur Adi.
Kelima ada di Kelapa Gading Jakarta Utara target pembangunan ruko, keenam di Pondok Ungu Kota Bekasi dengan proyek pembangunan gudang.
"Ketujuh di Cibitung, Kabupaten Bekasi di ruko, delapan Bekasi Barat sasaran pembangunan apartemen, sembilan di Lebak Bulus juga pembangunan apartemen," kata Adi.
Aksi terakhir mereka di gedung Mako Polres Bandara Soekarno-Hatta yang segera rampung.
Keenam tersangka dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.