Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pria Misterius di Sekitar TKP Tewasnya Yodi Prabowo, Polisi: Jangan Berandai

Kompas.com - 23/07/2020, 19:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga kini, polisi masih menutup rapat perkembangan penyidikan kasus tewasnya editor video Metro TV, Yodi Prabowo. Namun, satu per satu saksi sudah diperiksa oleh penyidik.

Totalnya ada 34 saksi yang diperiksa. Mereka terdiri dari keluarga, pacar Yodi, rekan kerja, hingga warga di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo di pinggir tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dua orang saksi yang mengaku turut diperiksa polisi yakni S (60) dan E (44) menuturkan mereka melihat dua orang pria mencurigakan yang lewat di Jalan Inspeksi Ulujami pada Rabu (8/7/2020) dini hari.

Baca juga: Ibu Editor Metro TV Yodi Prabowo Kesal Muncul Isu Anaknya Bunuh Diri

Mereka curiga karena kedua pria itu bukanlah warga sekitar dan tak mereka kenali. Selain itu, keberadaan kedua orang itu juga dirasa janggal karena melewati jalan yang aksesnya ditutup pada tengah malam.

Perkembangan terakhir, kedua saksi mengaku ditunjukan sebuah video yang berisikan gambar dua pria dalam sebuah mobil dengan latar suara perempuan yang merekam dari jok tengah.

Saksi mengaku mengenali salah seorang di antara dua anak muda dalam mobil itu sebagai orang yang sama yang melintas pada Rabu dini hari.

Namun, soal teka-teki sosok dua pria misterius dan kaitannya dengan kasus tewasnya Yodi  langsung dibantah oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Baca juga: Polisi Janji 2 Hari Lagi Ungkap Hasil Penyelidikan tentang Kematian Yodi Prabowo

"Hubungannya dia (saksi E dan S) apa ya? Kok bisa ngomong gitu dia?. Tidak ada itu (orang mencurigakan). Jangan berandai-andai. Penyidik lebih tahu," kata Yusri saat dikonfirmasi, Kamis (23/5/2020).

Yusri mengatakan, dalam penyelidikan setiap orang yang terdapat ada di tempat kejadian perkara patut dicurigai.

Namun, hal itu harus dilakukan pendalaman untuk membuktikan apa kaitan orang-orang itu dengan kasus kematian Yodi.

"Orang lewat pasti setiap orang dicurigai. Kan bisa saja orang lewat. Jangan berandai dan digiring ke sana," ucap dia.

Baca juga: Identitas Laki-laki Mencurigakan di Malam Tewasnya Editor Yodi Prabowo Terungkap

Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).

Jenazah Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR tepat pukul 11.45 WIB.

Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Polisi juga kemudian menemukan ponsel korban dan juga pisau dengan darah yang sudah mengering.

Korban saat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.

Hasil otopsi menyebutkan korban mengalami luka pada dada kiri dan leher yang diduga akibat senjata tajam.

Awal mula kecurigaan pada dua pria misterius

Polisi sudah memeriksa 34 saksi baik dari keluarga, rekan kerja hingga sejumlah orang yang ada di lokasi saat korban ditemukan.

Dua dari 34 saksi yang dimintai keterangan, S (60) dan E (44), melihat dua laki-laki mencurigakan yang lewat di Jalan Inspeksi Ulujami pada Rabu (8/7/2020) dini hari, mengaku mengenali salah satu laki-laki tersebut.

S menyebutkan, laki-laki yang kebetulan lewat di Jalan Inspeksi Ulujami, bertepatan dengan penemuan motor editor Metro TV Yodi Prabowo itu berinisial D.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kematian Yodi Prabowo, Terungkapnya Pemilik Sidik Jari hingga Waktu Kematian

Kesaksian tersebut terungkap setelah polisi menunjukkan foto dan video yang diduga laki-laki berkacamata kepada S dan E hingga tiga kali.

Polisi kemudian menunjukkan sebuah video berdurasi 10 detik.

Dalam video rekaman tersebut terlihat adegan dua orang laki-laki dan satu orang perempuan sedang berada di dalam satu mobil.

Adapun video berdurasi 10 detik itu sempat diunggah melalui Instagram oleh sebuah akun.

“Ini, orang ini seperti yang saya lihat gaya-gayanya. Kan saya kalo malam, dia begini sambil pegang handphone,” ujar S saat ditemui Rabu (22/7/2020) malam.

S menyebutkan, ada seorang wanita yang duduk di bangku bagian belakang. Sementara, laki-laki lainnya duduk di samping D.

“D itu yang kacamata, dia yang nyetir,” kata S.

Untuk laki-laki yang duduk di samping D, S tak bisa mengenali. Setelah berusaha mengingat, ia tetap tak bisa juga mengenali laki-laki itu.

Saksi E juga mengaku ditunjukkan video yang sama dengan S. Ia menyebutkan, polisi menunjukkan video laki-laki berkacamata sedang menyetir bersama seorang laki-laki dan perempuan.

"Ditunjukan di mobil pas mau ketemu ceweknya korban (Yodi). Ada dua tiga kali ditunjukkin video," kata E.

Kompas.com sempat menunjukkan video yang disebut-sebut berisi adegan dua laki-laki dan satu perempuan di dalam satu mobil hingga tiga kali.

S dan E membenarkan video yang Kompas.com tunjukkan sama persis dengan yang polisi tunjukkan.

Dalam video tersebut, laki-laki yang menyetir mobil berkacamata, berambut pendek, dan berkemeja hitam.

S dan E juga sempat dibawa ke Polres Jakarta Selatan untuk bertemu D.

Di sana, mereka melihat D dari balik kaca di sebuah ruangan.

"Karena kami lihat dia dalam posisi terang, ya hampir yakin penuh kalau dia yang lewat sini malam itu," kata E.

Di Polres Jakarta Selatan, D memeragakan gaya rambutnya, cara berjalan, dan memegang handphone seperti laki-laki berkacamata yang lewat di Jalan Inspeksi Ulujami.

S dan E melihat D dari jarak sekitar 3-4 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com