Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Impor Dominasi Penyebaran Covid-19 di Kota Bogor

Kompas.com - 27/07/2020, 18:07 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR. KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan imported case atau kasus impor mendominasi penyebaran Covid-19 di Kota Hujan.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, sebanyak 43,7 persen kasus positif sebagian besar berasal dari kasus itu.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tingginya angka kasus impor disebabkan karena banyaknya warga yang beraktivitas di luar Kota Bogor.

Baca juga: Satu Keluarga di Bogor Positif Covid-19, Ayah dan Anak Meninggal

Warga, sambung Bima, diduga terpapar ketika sedang melakukan pekerjaan ke suatu daerah atau tertular ketika menggunakan moda transportasi massal antar-kota, maupun domisili warga Bogor di luar daerah.

"Kami melihat bahwa penyebaran Covid di Kota Bogor ini sebagian besar penularannya berasal dari imported case. Ini komposisinya paling besar sekarang, bahkan terjadi di kota-kota lain di Indonesia,” ungkap Bima, Senin (27/7/2020).

Bima mengimbau agar warga yang memiliki rutinitas bepergian ke luar Kota Bogor untuk melakukan pelaporan kepada pihak RT atau RW tempat tinggalnya agar bisa diawasi.

Baca juga: Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bogor, Depok, dan Bekasi hingga 1 Agustus

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari luar.

Selain itu, sambungnya, Pemkot Bogor juga terus memasifkan pelaksanaan tes usap di tempat-tempat yang berpotensi menjadi penyebaran Covid, seperti di stasiun, pasar, maupun terminal.

"Targetnya 8.000 warga bisa dites usap. Kita gencarkan terus tes ini. Jadi setiap minggu akan kami gencarkan di stasiun, terminal dan tempat umum untuk mendeteksi secara dini Covid-19," ungkap dia.

Baca juga: Jadi Kawasan Berisiko Tinggi, Dompet Dhuafa Gelar Rapid Test di Terminal Baranangsiang Bogor

Sementara itu, data Covid-19 Kota Bogor per Senin (27/7/2020) mencatat terjadi penambahan kasus positif sebanyak lima orang. Total pasien terkonfirmasi positif hingga hari ini sebanyak 256 orang.

Sementara untuk pasien sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 11 orang dengan jumlah sebanyak 186 orang.

Untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) di Kota Bogor mencapai 75 orang, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 47 orang, serta pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 50 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com