Angka di Depok tak disertai jumlah pemeriksaan PCR yang dilakukan, sehingga tak diketahui minimnya temuan karena minimnya tes atau penularan yang rendah.
Namun, kata Pandu, banyak pegawai kantor di Jakarta berdomisili di Bodetabek. Dengan klaster perkantoran merebak di Ibu Kota, patut dicurigai para pegawai di Jakarta membawa pulang virus ini ke wilayah penyangga.
Ia menyatakan, apabila kapasitas pemeriksaan tes swab dengan PCR di Bodetabek sama bagusnya dengan DKI Jakarta, bukan tak mungkin ditemukan lonjakan kasus Covid-19 di Bodetabek seperti halnya Jakarta saat ini.
Indikasinya sudah tampak, yakni munculnya klaster-klaster rumah tangga di Kota Bogor dan Bekasi.
"Tapi, (lonjakan) itu hanya bisa terdeteksi jika active case finding-nya (pencarian kemungkinan kasus baru) di Bodetabek sama seperti Jakarta," ujar dia.
"Nah ketika di daerah (penyangga) dia menularkan siapa saat mereka kembali ke rumah bertemu dengan keluarganya itu? Makanya, contact tracing (pelacakan kontak pasien positif Covid-19) harus banyak dilakukan di daerah (penyangga). Makanya, kalau bisa dihitung sebagai satu kesatuan wilayah itu akan bagus," tambah Pandu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan