Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan Warung Sembako di Ciracas, Pemilik Disandera dan Diancam Dibunuh

Kompas.com - 04/08/2020, 18:18 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah warung sembako di kawasan Jalan Pule, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakatra Timur dirampok sekelompok maling pada Selasa (4/8/2020).

Tidak hanya merampok, para pelaku juga sempat menyandra pemilik warung.

Warung sembako ini disantroni enam maling sekitar pukul 03.30.  Hal tersebut dikatakan Haryanti selaku pemilik warung tersebut.

Mulanya, Haryanti mendengar bunyi pintu bagian samping warung yang didobrak pukul 03.30.

Haryanti yang tidur di kamar tidak jauh dari lokasi pintu pun terbangun karena suara itu.

Ketika ingin keluar kamar, dia kaget lantaran empat perampok sudah masuk ke dalam warung.

Baca juga: Monyet yang Dianiaya Pawang Sudah Diserahkan ke Taman Margasatwa Ragunan

"Mereka mayoritas pakai pakaian hitam. Yang satu pakai masker sama topi," kata dia saat ditemui di warungnya.

Keempat membawa senjata, dua orang memegang sebilah golok dan pisau dapur, satu orang menggunakan pistol, dan satu lagu membawa kabel tis.

"Salah satu todongkan golok ke leher saya sambil anak saya yang bayi itu digendong perampoknya," kata Haryanti sambil menahan tangis kala menceritakan kisah kelam mengerikan itu.

Salah satu perampok pun menodongkan pistol ke arah kepala anaknya yang tengah digendong. Dia mengancam akan menembak kepala bocah berusia 1,5 tahun itu jika Haryanti berani berteriak.

Lokasi perampokan warung di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020).KOMPAS.COM/WALDA MARISON Lokasi perampokan warung di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020).

"Saya bilang 'sudah pak kalau mau ambil ambil saja, yang penting jangan diapa-apain anak saya kata saya gitu," kata sang pelaku.

Alhasil, Haryanti dan kelima anaknya pun diikat di bagian kaki dan tangan menggunakan kabel tis. Mereka diikat di dua kamar terpisah.

Sambil menggendong putrinya yang masih kecil, sang perampokan berkeliling bagian belakang warung untuk cari harta benda.

"Sambil gendong anak saya dia tanya saya 'di mana hartanya semua?' Semua saya kasih tahu dari pada saya diapa-apain," ucap Haryanti.

Alhasil, uang tunai sebesar Rp 170 juta, tiga handphone Oppo, dan rokok dalam jumlah besar diambil pelaku.

Baca juga: Tak Ada Saksi, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Tabrak Lari PPSU Kelapa Gading

Setelah setengah jam berkeliling di dalam warung, para perampok pun pergi.

Haryanti yang dalam posisi terikat pun akhirnya berteriak untuk meminta pertolongan. Karyawan Haryanti yang tertidur di kamar paling belakang pun terbangun mendengar teriakannya.

"Karyawan saya yang tolongin. Mereka enggak bangun pas kejadian perampokan. Mereka tidur belakang," ucap dia.

Dia pun melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ciracas untuk tindakan hukum lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com