"Kalau pulang kerja, ganti baju, mandi, dan lain-lain. Jangan ngobrol-ngobrol sama keluarga, padahal belum ganti baju," pungkas Novarita.
Secara keseluruhan, jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok sudah mencapai 1.488 hingga data terbaru, Rabu kemarin.
Angka ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat.
Saat ini, masih ada 340 warga Depok yang terinfeksi virus corona dan sedang dirawat atau dikarantina mandiri.
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai pemerintah pusat mesti turun tangan untuk mengintegrasikan penanganan Covid-19 antara Jakarta dengan kota-kota satelitnya.
Pandu berpandangan, mobilitas warga yang begitu dinamis dari Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang (Bodetabek) ke Jakarta membuat penanggulangan Covid-19 tak bisa dibereskan dengan batas-batas wilayah administratif.
Meskipun Jakarta dan Bodetabek adalah kota dan provinsi yang berlainan, dalam hal penyebaran virus corona, Jabodetabek merupakan satu wilayah terpadu.
"Satu kesatuan Jabodetabek itu iramanya harus sama. Idealnya seperti itu. Manajemen satu kesatuan Jabodetabek itu harus bisa diatur bersama," ujar Pandu ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (28/7/2020).
"Karena selama ini polanya berdasarkan wilayah administratif saja. Di sinilah peran pemerintah pusat, turun tangan untuk Jabodetabek, maka satuan tugasnya itu harus bersama," jelas dia.
Pandu memberi contoh soal merebaknya klaster perkantoran sebagai lokus penularan Covid-19 di DKI Jakarta.
Klaster ini dapat terdeteksi karena Pemprov DKI Jakarta melakukan pelacakan dan tes PCR secara gencar, lebih dari empat kali lipat standar WHO.
Namun, kemampuan ini tidak dimiliki oleh wilayah-wilayah penyangga, padahal patut diduga para pegawai di Jakarta membawa pulang virus ini ke wilayah penyangga.
Ia menyatakan, apabila kapasitas pemeriksaan PCR di Bodetabek sama bagusnya dengan DKI Jakarta, bukan tak mungkin ditemukan lonjakan kasus Covid-19 di Bodetabek seperti halnya Jakarta saat ini.
"Tapi, (lonjakan) itu hanya bisa terdeteksi jika active case finding-nya (pencarian kemungkinan kasus baru) di Bodetabek sama seperti Jakarta," ujar dia.
"Makanya, contact tracing (pelacakan kontak pasien positif Covid-19) harus banyak dilakukan di daerah (penyangga). Makanya, kalau bisa dihitung sebagai satu kesatuan wilayah itu akan bagus," tambah Pandu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.