“Jenis ranjau jari-jari payung yang didapat dari ruas jalan Gatot Subroto jenis Ranjau yang paling berbahaya karena (ban) tubeless juga bisa gembos, bahkan roda empat mobil juga bisa gembos,” kata Rohim.
Baca juga: Jari-jari Payung, Ranjau Paling Berbahaya bagi Pengendara di Jalan
Ranjau jari-jari payung didapatkan dari payung-payung bekas.
Jari-jari payung kemudian dipotong dengan ukuran tertentu sebelum ditebarkan di ruas-ruas jalan protokol.
Ranjau jari-jari payung juga termasuk ranjau yang paling banyak ditemui di Jakarta.
Ranjau di ruas-ruas jalan protokol bisa berbentuk ranjau paku, jari-jari payung, sekrup, besi kawat, dan serpihan besi-besi tajam lainnya.
Ranjau paku juga beraneka ukuran mulai dari 3-4 sentimeter.
Ada sejumlah tips yang bisa diperhatikan agar tetap aman berkendara di tengah ancaman ranjau paku.
“Saya selalu mengimbau kepada pengendara motor harap ekstra hati-hati ketika melewati titik rawan ranjau,” ujar Rohim.
Pengendara diimbau mengurangi kecepatan saat melintasi daerah-daerah yang rawan ranjau paku.
Baca juga: Tips Aman Berkendara Menghadapi Ranjau Paku di Jalan Protokol Jakarta
Berkendara dengan kecepatan tinggi sangat rawan terkena ranjau paku.
“Beban berat atau berboncengan juga rawan sekali terkena ranjau. Batas aman kecepatan maksimal 20 km per jam,” ujar Rohim.
Pengendara diharapkan untuk mengecek tekanan angin ban secara berkala.
Ban dengan tekanan angin kurang dan beban berat akan sangat rawan sekali terkena ranjau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.