JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan protokol Jakarta masih rawan ranjau paku. Masih ada catatan zona merah atau titik "langganan" di mana ban kendaraan mendadak gembos.
Paku-paku di ruas jalan protokol di Jakarta bervariasi. Ada yang berbentuk paku, ada juga yang berbentuk potongan jari-jari payung.
Demikian yang menjadi catatan Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community.
“Jakarta masih sangat rawan sekali ranjau paku maupun ranjau jari-jari payung,” kata Penasihat Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community Abdul Rohim saat dihubungi, Rabu malam.
Baca juga: Jalan Protokol di Jakarta Masih Rawan Ancaman Ranjau Paku
Berikut informasi lengkap seputar ranjau paku di wilayah Jakarta.
Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community membagikan beberapa titik yang paling rawan ranjau paku di ruas-ruas jalan protokol di Jakarta.
“Yang masih sangat rawan sekali sepanjang ruas jalan Gatot Subroto mulai selepas Halte Busway Slipi Petamburan mengarah Semanggi. Untuk jenis ranjau sepanjang jalan Gatsu rata-rata kebanyakan ranjau jari-jari payung,” ujar Abdul.
Selain itu, lokasi paling rawan lainnya yaitu setelah gerbang Semanggi 1 sampai dengan Pancoran mengarah ke Cawang.
Baca juga: Ini Titik Paling Rawan Ranjau Paku di Jalan Protokol Wilayah Jakarta
Di wilayah Jakarta Pusat, ranjau paku banyak bertebaran di sekitar Jalan Letjen Suprapto Galur ke arah underpass Senen dan ruas Jalan Gunung Sahari Kartini mengarah ke Mangga Dua.
“Untuk ruas Galur Senen paku-paku ukuran 3 sampai dengan 4 sentimeter begitu juga yang di Gunung Sahari jenisnya paku,” kata Rohim.
Di wilayah Jakarta Barat, ada di ruas Jalan Kyai Tapa ke arah Roxy dan arah sebaliknya.
“Ruas Jalan Kyai Tapa, jari-jari payung dan flyover Tomang mengarah Grogol itu jenisnya ranjau paku,” tambah Rohim.
Selain itu, ada juga Jalan Makaliwe Raya ke arah flyover Grogol dan flyover Tomang ke arah Grogol.
“Untuk di daerah Jakarta Selatan yang masih rawan sekitaran perempatan Fedex mengarah Simatupang dan di Bunderan Pondok Indah mengarah Sekolah Duta,” katanya.
Ranjau jari-jari payung disebut jadi ranjau yang paling berbahaya bagi pengendara kendaraan bermotor.
“Jenis ranjau jari-jari payung yang didapat dari ruas jalan Gatot Subroto jenis Ranjau yang paling berbahaya karena (ban) tubeless juga bisa gembos, bahkan roda empat mobil juga bisa gembos,” kata Rohim.
Baca juga: Jari-jari Payung, Ranjau Paling Berbahaya bagi Pengendara di Jalan
Ranjau jari-jari payung didapatkan dari payung-payung bekas.
Jari-jari payung kemudian dipotong dengan ukuran tertentu sebelum ditebarkan di ruas-ruas jalan protokol.
Ranjau jari-jari payung juga termasuk ranjau yang paling banyak ditemui di Jakarta.
Ranjau di ruas-ruas jalan protokol bisa berbentuk ranjau paku, jari-jari payung, sekrup, besi kawat, dan serpihan besi-besi tajam lainnya.
Ranjau paku juga beraneka ukuran mulai dari 3-4 sentimeter.
Ada sejumlah tips yang bisa diperhatikan agar tetap aman berkendara di tengah ancaman ranjau paku.
“Saya selalu mengimbau kepada pengendara motor harap ekstra hati-hati ketika melewati titik rawan ranjau,” ujar Rohim.
Pengendara diimbau mengurangi kecepatan saat melintasi daerah-daerah yang rawan ranjau paku.
Baca juga: Tips Aman Berkendara Menghadapi Ranjau Paku di Jalan Protokol Jakarta
Berkendara dengan kecepatan tinggi sangat rawan terkena ranjau paku.
“Beban berat atau berboncengan juga rawan sekali terkena ranjau. Batas aman kecepatan maksimal 20 km per jam,” ujar Rohim.
Pengendara diharapkan untuk mengecek tekanan angin ban secara berkala.
Ban dengan tekanan angin kurang dan beban berat akan sangat rawan sekali terkena ranjau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.