Ledakan bom
Tak hanya kebakaran, gedung Kejagung juga pernah jadi sasaran ledakan bom. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 4 Juli 2000 di gedung bundar Kejagung.
Dikutip dari Harian Kompas pada 5 Juli 2000 peristiwa ini terjadi hanya berselang sekitar satu jam setelah Hutomo Mandala Putera atau Tommy Soeharto meninggalkan Gedung Bundar, usai diperiksa sebagai saksi atas tersangka mantan Presiden Soeharto.
Putra Presiden Soeharto itu datang ke Gedung Bundar sekitar pukul 13.15 didampingi penasihat hukumnya, Juan Felix Tampubolon, dan selesai diperiksa sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: 6 Jam Kebakaran di Kejaksaan Agung, Petugas Berusaha Cegah Kobaran Api Meluas
Ia diperiksa berkaitan dengan pembelian tanah seluas 144 hektar di Desa Citeureup, Bogor, yang sekarang di atasnya dibangun Sirkuit Sentul.
Tommy, melalui Yayasan Tirasa miliknya, membeli tanah tersebut dari Yayasan Supersemar seharga Rp 1,4 milyar.
Ledakan bom itu telah memorak-porandakan ruangan kamar kecil dan dapur yang ada di lantai dasar. Beberapa bagian dinding pada ruangan tersebut terlihat retak.
Kaca pintu belakang dan kaca jendela ventilasi kamar kecil yang berada di lantai dasar juga hancur berantakan.
Baca juga: Lantai 3 dan 4 Gedung Kejaksaan Agung yang Terbakar Merupakan Ruang Intelijen
Ledakan bom itu juga memorak-porandakan beberapa ruangan di lantai atasnya, terutama kamar kecil di lantai satu dan dua. Bahkan beberapa saat setelah terjadi ledakan, air mengucur dari kamar kecil di lantai satu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Para petugas keamanan dalam sedang berada di bagian depan gedung. Namun, ada seseorang yang sedang berada di kamar kecil pada saat bom itu meledak.
"Saya enggak tahu dari mana arah ledakan itu, yang jelas suaranya di atas kepala saya. Saya langsung lari keluar. Perasaan saya tadi sempat melayang dan pasrah saja. Untung tidak apa-apa, hanya memar di kepala," kata Benny, seorang sopir dari PT Bahana.
Baca juga: Tengah Malam, Api Mulai Merembet ke Bagian Selatan Kompleks Kejaksaan Agung
Dua kali terbakar dalam sehari
Pada 22 November 2003, gedung Kejagung kembali dilanda kebakaran. Parahnya, dalam sehari gedung ini terbakar dua kali.
Kebakaran pertama terjadi pada pukul 06.15 yang menimpa seperangkat kontrol panel listrik di lantai dua gedung Kejagung.
Setelah api dapat dipadamkan oleh sejumlah petugas pemadam kebakaran dan staf kejaksaan pada pukul 07.30, terjadi kebakaran kedua pada pukul 11.50 WIB.
Kebakaran kedua terjadi di dekat ruang keuangan di lantai tiga, persis berada di atas ruang kontrol panel listrik itu.
Dalam tempo 20 menit, api dapat dipadamkan setelah sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Baca juga: Jaksa Agung dan Kapolda Pantau Kebakaran di Kejagung