Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Virus Corona Lebih Bahaya daripada Perang Antarnegara

Kompas.com - 24/08/2020, 05:36 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) lebih bahaya dari perang antarnegara.

Pasalnya, seluruh dunia termasuk Jakarta menghadapi virus yang tidak terlihat dan mudah menyebar.

Hal itu diutarakan Riza saat rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat RW yang diunggah di kanal YouTube Pemprov DKI, Sabtu (22/8/2020).

"Virus corona lebih bahaya daripada perang antarnegara. Kita harus membayangkan sesungguhnya suasana perang, bahkan lebih dari perang. Musuh (Covid) ada di sekitar kita," ucap Riza dalam rapat tersebut.

Baca juga: Wagub DKI: Denda Pelanggaran PSBB Terkumpul hingga Rp 2,8 Miliar

Ia mengingatkan bahwa virus corona berada di sekitar kita, bahkan bisa jadi berada dalam diri.

Ketua DPP Partai Gerindra itu menekankan, Jakarta saat ini belum aman dan masih dalam keadaan bahaya.

Riza mengibaratkan, bila dalam perang kita bisa mengetahui kekuatan hingga amunisi lawan, tetapi berbeda dengan menghadapi virus saat ini.

"Jakarta masih dalam suasana bahaya, suasana perang, jadi kalau kita perang lihat ini bisa tahu kekuatan lawan. Berapa nuklir yang dimiliki, berapa kapal tempur yang dimiliki lawan, berapa kapal selam, berapa kapal perang, jumlah tentara, bahkan jumlah peluru dapat kita ketahui," kata dia.

"Tapi, selama pandemi Covid-19, kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah virus yang ada, seperti apa kekuatannya dan bagaimana menyerangnya," tambah dia.

Jumlah pasien Covid-19 Jakarta bertambah 637 pada hari Minggu kemarin.

Dengan tambahan tersebut, jumlah kasus terkonfirmasi secara kumulatif di Jakarta sampai hari ini mencapai 33.636 kasus.

Dari jumlah itu, sebanyak 23.567 orang dinyatakan sembuh, atau tingkat kesembuhan 70,1 persen. Sementara itu, 1.107 orang meninggal dunia (tingkat kematian 3,3 persen dari total jumlah pasien terinfeksi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com