Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positivity Rate 10 Persen, Wakil Ketua DPRD Minta DKI Lebih Ketat Terapkan Aturan Terkait Covid-19

Kompas.com - 26/08/2020, 08:43 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Zita Anjani mengatakan, kondisi kasus Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, positivity rate Covid-19 di Jakarta belakangan ini telah menyentuh angka 10 persen.

Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif setelah jalani tes Covid-19 dengan total jumlah orang dites.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan standar positivity rate mestinya di bawah 5 persen.

Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di DKI 9,1 Persen Selama Sepekan Terakhir

"Hal yang di takutkan akhirnya terjadi juga. Sebelum ini saya sudah pernah ingatkan, DKI warning. Harus berani kunci lagi DKI ini. Dance with covid memang hukumnya seperti itu," ucap Zita saat dihubungi, Selasa (25/8/2020) malam.

Menurut dia, pengendalian Covid-19 berskala lokal atau setingkat RT dan RW harus diberlakukan secara ketat.

Selain itu, denda progresif melalui Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif diterapkan secara serius.

"Saya berharap kita di DKI bisa betul-betul terapkan Pergub Nomor 80 itu. Memang sudah saatnya pengendalian ketat berskala lokal diterapkan. Ini upaya kita untuk survive," ujar dia.

Zita menyebutkan, pengendalian Covid-19 tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Menurut dia, 3M wajib diterapkan tetapi pengendalian di masyarakat harus lebih ditekankan.

"Wabah ini bukan hanya masalah 3 M, dia bisa menyerang siapa saja. Bahkan anak buahnya Pak Anies (Gubernur Anies Baswedan) juga sudah kena padahal kita tahu pemprov sangat ketat menerapkan protokol kesehatan," kata Zita.

Baca juga: Positivity Rate Indonesia 14 Persen, Melebihi Standar Aman WHO

Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 636 orang pada Selasa kemarin.

Dengan demikain, secara akumulatif pasien positif Covid-19 di Jakarta hingga kemarin telah mencapai 34.931 orang. Sebanyak 25.986 orang dinyatakan telah sembuh, 1.129 orang meninggal dunia, dan 7.816 orang masih dirawat atau isolasi.

Positivity rate kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com