Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua RW Sewa Kontrakan untuk Isolasi Mandiri Warganya yang Positif Covid-19

Kompas.com - 27/08/2020, 21:16 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Rukun Warga atau RW, kini mempunyai peran penting dalam menangani Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

RW lah yang berperan memastikan bahwa wilayahnya bebas dari Covid-19. RW juga yang bertugas menangani Covid-19 di wilayahnya.

Samsudin Solihin, misalnya. Selain mengemban tugas sebagai ketua RW 011 Kampung Jaha, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Solihin juga menjadi pemimpin gugus tugas di lingkungannya.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Minta Warga yang Bergejala Covid-19 Segera Lapor ke Puskesmas

Solihin mengungkapkan bhawa baru-baru ini seorang asisten rumah tangga (ART) di wilayahnya terpapar Covid-19 setelah pulang kampung dari Pekalongan.

Dia mengaku kecolongan lantaran ART berinisial SF (20) tak laporan bahwa ia baru saja kembali dari kampung halamannya.

“Saya baru tahu ART ini setelah tahu dia terpapar Covid-19. Saya tidak tahu dia kapan pulang kampung lalu kembali lagi ke sini,” ujar Solihin saat dihubungi, Kamis (26/8/2020).

Solihin mengatakan, SF terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).

SF diketahui positif setelah majikannya berinisiatif meminta dia untuk tes Covid-19 usai balik dari kampung.

Baca juga: Hiraukan Imbauan Penghuni Kos, ART Nekat Mudik, Dipaksa Isolasi Saat Kembali

Saat balik ke rumah majikannya pada 15 Agustus 2020, SF diminta melakukan tes Covid-19 di rumah sakit sebelum bekerja kembali.

Akhirnya, pada 16 Agustus dia bermalam di rumah kakaknya karena majikannya tak mau menerimanya lantaran tak mengantongi surat bebas Covid-19.

“17 Agustus dia (SF) diperiksa di Hermina Bekasi, ternyata hasilnya positif. Saya menyebutnya kecolongan, tetapi akhirnya hikmahnya kami terus sidak kepada warga-warga yang baru,” ucap dia.

Usai dikabarkan SF positif, keluarga kakaknya yang sempat berkontak erat dengannya langsung dites Covid-19. Begitu juga dengan tetangga sekitarnya, mereka ikut tes Covid-19.

Ada lima orang keluarga SF yang jalani rapid test saat itu.

Solihin langsung menyewakan kontrakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi warganya yang terpapar Covid-19.

Uang sewa kontrakan itu sebesar Rp 700.000. Untuk sebulan pertama, uang sewa diambil dari kas RW dan RT.

“Secara prinsip kami kan sewot, wah enak banget, tetapi secara manusia kita harus memanusiakan orang. Ya sudah kamu (SF) di sini (kontrakan) jangan ke mana-mana, kami rawat, tetapi tolong ikut aturan sini. Makannya, minumnya sanitasinya, vitaminnya, dokter juga dibiyai menggunakan kas RW dan patungan RT,” ucap dia.

SF dan lima orang keluarganya kini jalani isolasi mandiri.

Pihak RW menjamin kebutuhan dan obat-obatan warga yang terpapar Covid-19 saat isolasi mandiri di dalam rumah. Warga yang isolasi mandiri tersebut juga rutin dicek kesehatan oleh dokter.

Belakangan diketahui bahwa lima keluarga SF yang kontak erat dengannya negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab test. Sehingga kini tinggal SF yang lakukan isolasi mandiri.

Solihin mengatakan, kasus positif Covid-19 yang terjadi untuk kali pertama di wilayahnya ini akan jadi pelajaran berharga baginya.

Ia mengaku akan menguatkan pengawasan ke warganya agar tidak ada lagi yang terpapar Covid-19. Khususnya bagi warganya yang sehabis dari luar kota.

Ada sekitar 978 kepala keluarga warganya yang menetap dan 270 warga lainnya mengontrak di wilayahnya.

“Kami akan mencari tempat lagi untuk tempat tinggal sementara bagi warga yang nantinya amit-amit ada isolasi mandiri,” ucap dia.

Kewalahan urus warganya yang abai protokol kesehatan

Dengan jumlah warga yang cukup banyak di lingkungannya, Solihin mengaku tak bisa mengawasi mereka satu per satu agar taat protokol kesehatan.

Dia berharap warganya dapat saling mengingatkan agar taat protokol kesehatan.

“Banyak orang abai dan tidak percaya dengan virus corona juga yang sulit dibilangin, ini sudah. Maka harus ada tetangganya atau temannya yang mengingatkan (aturan protokol kesehatan),” ucap dia.

Diakui Solihin selama pandemi ini kerjaannya lebih berat. Sebab ia harus memantau kegiatan warganya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Apalagi RW juga yang berkoordinasi dengan pilar-pilar lainnya menangani Covid-19 bahkan mereka yang terdampak Covid-19.

Meski tak ada anggaran insentif buat RW, ia mengaku ikhlas membantu warganya. Sebab banyak warga yang gotong royong membantunya menangani Covid-19 di wilayah mereka.

“Enggak ada insentif, kita benar-benar pakai uang patungan warga untuk siapin tempat isolasi mandiri dan kebutuhannya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com