Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Perkimtan Kota Bekasi Paling Kecil Serapan Anggarannya, Baru 20,1 Persen

Kompas.com - 07/09/2020, 16:54 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Berdasarkan catatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi, penyerapan anggaran Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dinas Perkimtan) paling rendah.

Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi, Amsiyah mengatakan, serapan anggaran Dinas Perkimtan baru mencapai 20,1 persen hingga awal September 2020.

“Dinas Perkimtan baru capai 20,1 persen,” ujar Amsiyah kepada wartawan, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Hingga September, Serapan Anggaran Kota Bekasi Belum Mencapai 50 Persen

Amsiyah mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran dari Disperkimtan lantaran banyaknya pekerjaan infrastruktur yang belum selesai.

“Karena kan banyakan dia infrastruktur (anggaran Disperkimtan), nah biasanya di triwulan tiga, triwulan empat, belum selesai,” kata dia.

Kepala Disperkimtan Kota Bekasi Jumhana Lutfi menambahkan, belum selesainya proses pengerjaan proyek Disperkimtan lantaran adanya recofushing atau pemotongan anggaran kegiatan akibat Covid-19.

Sejumlah anggaran dialihkan untuk percepatan dan penanganan Covid-19.

“Iya (banyak yang belum jalan proyek pembangunannya) karena kan kena rasionalisasi atau recofushing. Kegiatan itu ada hampir 50 persen di-recofushing,” kata dia.

Baca juga: Positivity Rate Jakarta Mengkhawatirkan, Epidemiolog Nilai Harus Segera Perketat PSBB

Lutfi mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan pengerjaan kegiatannya untuk mengejar target serapan anggarannya.

Ia optimistis bisa mengerjakan 100 persen dari target serapan anggarannya.

“Nantikan setelah ada penyesuaian daripada target kinerja dengan realisasi bisa naik itu. Ya kalau sesuai apa yang kita lakukan itu 100 persen bisa diserap dari alokasi anggarannya,” tutur dia.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, serapan anggaran Kota Bekasi baru mencapai 44,50 persen atau senilai Rp 2,3 triliun pada September ini.

Adapun, target realisasi belanja dalam APBD Bekasi adalah Rp 5,2 triliun.

Baca juga: Keputusan Pemprov DKI, 13 RSUD di Jakarta Hanya Layani Pasien Covid-19

Penyerapan anggaran belanja dibagi menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Untuk belanja langsung, tingkat penyerapannya 35,77 persen atau Rp 1 triliun.

Belanja langsung isinya merupakan belanja barang dan jasa.

Sementara penyerapan belanja tidak langsung, yakni 54,79 persen atau Rp 1,3 triliun. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, hibah, subsidi, bantuan sosial, dan lain-lain.

Dari semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD), tingkat penyerapan anggaran yang paling rendah adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Anggaran yang diserap baru 20,1 persen.

Sementara, paling tinggi serapan anggaran berasal dari Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, yakni 67,42 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com