Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pertimbangan Anies Sebelum Tarik Rem Darurat Terapkan PSBB Ketat

Kompas.com - 10/09/2020, 07:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Peningkatan pemamakan itu juga berbanding lurus dengan ketersediaan lahan pemakaman yang disediakan Pemprov DKI di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur; dan TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Dalam wawancara sebelumnya, Komandan Regu TPU Pondok Ranggon Nadi (47) mengatakan, jatah liang lahat untuk menguburkan jenazah Covid-19 tersisa 1.100 lubang hingga Jumat (4/9/2020) siang.

Baca juga: Bulan Depan Makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Diperkirakan Penuh

Sisa liang lahat itu terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sisi selatan TPU. Sejak dibuka pada Maret 2020, sudah delapan blad baru dibuka untuk liang lahat jenazah terkait Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

Menurut Nadi, dalam satu minggu rata-rata jenazah terkait Covid-19 yang dimakamkan bisa mencapai 180. Dengan mempertimbangkan jumlah jenazah yang harus dimakamkan dalam sepekan, Nadi pun memperkirakan lahan pemakaman di TPU Pondok Ranggon akan penuh pada bulan Oktober mendatang.

"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata Nadi.

3. Krisis kapasitas ketersediaan tempat tidur isolasi

Tak hanya lahan pemakaman, peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 juga berdampak pada ketersediaan tempat tidur isolasi dan ruang ICU bagi pasien Covid-19.

Anies menyebutkan, Provinsi DKI Jakarta memiliki 190 rumah sakit dan 67 di antaranya dijadikan RS rujukan Covid-19. Namun saat ini semua tempat tidur hampir penuh. Bahkan tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi sudah mencapai 77 persen dari 4.053 kapasitas yang disediakan.

Baca juga: Kapasitas RS untuk Covid-19 Hampir Full, Pemprov DKI Diminta Segera Tambah Tempat Tidur

Apabila Pemprov DKI tak segera menarik rem darurat, maka pada 17 September 2020 seluruh tempat tidur isolasi akan terisi penuh. Setelah tanggal 17 September 2020, pasien Covid-19 diperkirakan tidak dapat tertampung lagi.

"Tetapi saat ini ambang batas hampir melampaui. Dua angka kapasitas kita keterpakaian tempat tidur dan ICU. Kapasitas ini dipengaruhi tenaga kesehatan yang mampu menangani wabah. Saat ini Jakarta memiliki 4.053 isolasi, per kemarin menjadi 77 persen terpakai," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Rabu (9/9/2020).

Tak hanya tempat tidur isolasi, ruang ICU bagi pasien Covid-19 juga diperkirakan penuh pada 15 September 2020. Padahal saat ini, Pemprov DKI sudah menyediakan 528 tempat tidur ICU bagi pasien Covid-19.

Untuk mengantisipasi tidak tertampungnya pasien Covid-19 itu, Pemprov DKI akan menggandeng rumah sakit swasta untuk dijadikan rumah sakit rujukan.

"Pemprov DKI terus setiap waktu menambah rumah sakit swasta yang bisa terlibat untuk menaikkan kapasitas. Insha Allah akan meningkatkan lagi 20 persen sehingga menjadi 4807," ujar Anies.

"Tapi saya garis bawahi menaikkan tempat tidur itu bukan sekadar menyediakan tempat tidurnya, tapi memastikan ada dokternya, ada perawatnya, memastikan ada alat pengaman, memastikan obat-obatannya, memastikan ada seluruh alat pendukungnya," sambungnya.

Oleh karena itu, Pemprov DKI baru merekrut 1.174 tenaga kesehatan untuk membantu penanganan Covid-19 Ibu Kota. Mereka dinyatakan lolos setelah melewati sejumlah tahapan seleksi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com