Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Jakarta Transparan Soal Pejabat yang Terpapar Covid-19

Kompas.com - 13/09/2020, 06:24 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta transparan mengungkap siapa saja pegawai maupun pejabat di lingkungan kantor Pemprov DKI Jakarta yang terpapar Covid-19.

Sebab, ada beberapa pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang diketahuinya telah terpapar Covid-19.

“Belum ada pengumuman sampai saat ini, ini bukan suatu hal yang memalukan. Jadi menurut saya, ya Pemprov transparanlah,” ujar Taufik saat dihubungi, Sabtu (12/9/2020).

Baca juga: UPDATE 12 September: Kasus Covid-19 di DKI Bertambah 1.440 Orang

Menurut dia, keterbukaan Pemprov DKI Jakarta memberi tahu siapa saja yang terpapar Covid-19, sangat penting untuk upaya tracing.

“Ya kalau ada diumumin kan, dikasih tahu, yang kontak langsung dengan terpapar bisa memeriksakan diri,” ucap Taufik.

Taufk mengaku mendapat informasi bahwa Sekretaris DKI Saefullah positif Covid-19. 

Mengetahui Sekda DKI terpapar Covid, dirinya langsung melakukan tes swab mandiri karena sempat berkontak dekat.

Namun, ia belum mendapat keterangan resmi dari Pemprov DKI Jakarta.

“Saya itu ketemu baru Senin lalu sama Pak Sekda waktu Paripurna, pas di pertengahan rapat, Sekda keluar. Lalu dia enggak masuk lagi,” ucap dia.

Setelah bertemu pada Senin lalu, ia tak pernah lagi melihat Sekda DKI di lingkungan kantor Pemprov.

“Dia udah tidak kelihatan lagi setelah Paripurna saya lihat wajahnya emang sudah lemas. Lalu saya tahu Pak Sekda positif, yaudah saya langsung swab mandiri. Karena saya baru ketemu (Pak Sekda) Senin lalu, malahan pas Jumat saya makan bersama,” kata dia.

Baca juga: Minggu Besok, Gubernur Anies Umumkan Detail PSBB Total DKI Jakarta

Taufik mengaku tak tahu apa alasan Pemprov DKI sampai saat ini belum mengeluarkan pengumuman terkait pegawainya terpapar Covid-19.

 

“Berharapnya Pemprov transparan memberitahu ke publik ada berapa orang yang terpapar (dari lingkungan Pemprov),” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com