BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan ada warga positif Covid-19 di Kelurahan Jakasetia, Bekasi Selatan, keluyuran saat menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Rahmat mengatakan, kondisi ini terjadi akibat kurangnya pengawasan dan kerja sama di tingkat RT/RW serta puskesmas.
"Nah kalau yang berkeliaran itu ditanya RT/RW-nya sama di puskesmas juga.
Tadi kita rapat tidak ada boleh lagi kejadian seperti itu," kata Rahmat di Bekasi, Selasa (15/9/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Tak Dibantu dan Dipantau, Pasien Covid-19 di Bekasi Keluar Rumah untuk Cari Makan
Rahmat mengatakan, tempat tinggal pasien tersebut memang tidak representatif untuk melakukan isolasi mandiri.
Diketahui, warga tersebut tinggal di rumah kontrakan bersama satu orang anaknya.
Rahmat memastikan, pasien tersebut akan dipindah ke Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi pada Rabu besok.
"Orang itu positif teridentifikasi OTG (orang tanpa gejala), rumahnya tidak representatif kita pindah ke sini (Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot)," tegasnya.
Tak dibantu dan dipantau
Seorang ibu rumah tangga berinisial E (49) yang positif Covid-19 di wilayah Jakasetia, terpaksa keluar rumah lantaran tidak ada pihak lain yang membantunya.
Baca juga: Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Sudah Terisi 95 Persen
Ia tidak bisa berdiam diri di dalam rumah karena harus memenuhi kebutuhannya.
E sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya tanpa pemantauan dan pengawasan dari Puskesmas setempat.
Dampaknya, kondisi tersebut meresahkan warga sekitar tempat tinggal E.
Salah satu Komunitas Relawan Kemanusiaaan Tejo menjelaskan, E telah dinyatakan positif Covid-19 beradasarkan hasil tes swab pada 4 September 2020, di Rumah Sakit Hermina Galaxy.
Setelah hasilnya keluar, E diminta isolasi mandiri. Pihak RT kemudian meminta E melapor ke Puskesmas setempat.
Tujuannya, agar E diisolasi di rumah sakit. Pasalnya, permukiman rumah E sangat padat.