Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Saefullah Saat Jabat Wali Kota Jakpus, Airin: Beliau Pendengar yang Baik

Kompas.com - 17/09/2020, 13:22 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengenang almarhum Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah sebagai sosok yang humoris dan komunikatif.

Airin mengingat hal tersebut karena mereka pernah sama-sama menjabat sebagai wali kota.

Sebagai informasi, Saefullah pernah menjabat Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008 sampai 2014 dan tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

"Beliau humoris, beliau orang yang komunikatif, beliau orang yang pendengar (baik) juga. Mungkin karena saya ketuanya (Apeksi) waktu itu ya, jadi ngedengerin," ujarnya kepada wartawan di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Tangsel, Kamis (17/9/2020).

Baca juga: Melepas Sosok Humoris Balai Kota, Sekda DKI Saefullah...

Menurut Airin, dia dan Saefullah kerap berkomunikasi kendati tidak lagi menjabat Wali Kota Jakarta Pusat.

Bahkan, Airin mengaku semakin sering berkomunikasi ketika Saefullah diangkat menjadi Sekda DKI Jakarta pada 2014 lalu.

Airin tak memungkiri bahwa komunikasi yang terjalin dengan Saefullah sebagai Sekda berdampak pada semakin membaiknya koordinasi antara wilayah DKI Jakarta dengan Tangsel sebagai kota penyangga.

Baca juga: Pesan Pamit Saefullah kepada Anies dan Ancaman Nyata Covid-19...

"Karena Pak Syaifullah menjadi Sekda kan, komunikasi kami dengan DKI jadi lebih baik. Beberapa hal yang kami rasakan betul bagaimana beliau memiliki komitmen untuk terus memberikan pelayanan sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)," ungkapnya.

Dia mencontohkan ketika Apeksi hendak mengadakan acara dan meminta DKI Jakarta sebagai tuan rumahnya. Dengan sigap Saefullah langsung mengamini permintaan tersebut.

"Saya pernah ada permintaan, 'Pokoknya Pak Wali, pokoknya acara komwil (komisaris wilayah) jadi ya di Jakarta, belum pernah di Jakarta'," ungkapnya.

"'Oke siap beres Bu Ketua'," kata Airin meniru jawaban Saefullah.

Lanjut Airin, meninggalnya Saefullah tentu memberikan duka yang mendalam, baik sebagai kolega ataupun sesama pejabat di pemerintahan.

"Tentu yang pasti turut berduka cita buat Pak Sekda, beliau adalah kawan dan sahabat," kata dia.

"Mudah-mudahan dan saya meyakini beliau insya Allah, husnul khatimah. Apa yang dilakukan jadi amal ibadah semuanya," sambungnya.

Saefullah wafat pada pukul 12.55 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta Pusat akibat terpapar Covid-19. Ia meninggal pada usia 56 tahun.

Saefullah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan, sejak 8 September 2020, sebelum kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto pada Minggu dini hari lalu.

Saefullah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sejak 17 Juli 2014. Sebelumnya, dia menjabat Wali Kota Jakarta Pusat tahun 2008-2014.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang sosok Saefullah sebagai birokrat yang tidak pernah izin pulang lebih awal karena alasan sakit.

"Dalam pengalaman saya bekerja bersama Bapak Sekda, tidak pernah beliau izin pamit karena sakit," kata Anies saat melepas jenazah Saefullah di Balai Kota, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com