Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Driver Grab Berkerumun Saat PSBB, Awas Ketahuan Lewat Teknologi Geofencing

Kompas.com - 17/09/2020, 18:03 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Untuk membantu masyarakat dan pemerintah DKI Jakarta menghadapi Pembatasan Sosial berksala Besar (PSBB) Total Kedua, Grab Indonesia memperkenalkan teknologi geofencing.

Teknologi geofencing diklaim dapat mendeteksi sekaligus memberi peringatan dini kepada mitra pengemudi yang berkerumun di sebuah area.

Teknologi tersebut diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menerapkan jarak aman sesuai imbauan pemerintah. Pengemudi yang ketahuan berkerumun, akan diperingatkan melalui pesan teks atau pop-up yang muncul di aplikasi mitra pengemudi.

Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia Uun Ainurofiq mengatakan, pihaknya memastikan bahwa setiap orang, termasuk mitra pengemudi, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.

Baca juga: Grab Disebut Bakal Dapat Pendanaan Rp 44 Triliun dari Alibaba

“Karenanya, kesehatan menjadi prioritas utama supaya mitra pengemudi kami tetap bisa produktif,” kata Uun dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Sejak PSBB Total Kedua diumumkan, terang Uun, Grab terus mencari cara yang efektif agar tetap bisa melindungi mata pencaharian dan kesehatan mitra pengemudi.

Ia menjelaskan, sebenarnya, teknologi geofencing telah digunakan  sejak awal Grab beroperasi.

Namun, sejak PSBB Total kedua diterapkan, geofencing juga diaplikasikan untuk membantu proses pengawasan mitra pengemudi di lapangan yang sudah dimula pada 14 September lalu.

Baca juga: Alibaba Dikabarkan Mau Investasi di Grab Senilai 3 Miliar Dollar AS

“Penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada pengemudi yang didapati melanggar peraturan,” jelasnya.

Grab ingin terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat untuk bisa menghadapi pandemi ini bersama. Diakui Uun, pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri.

Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia Uun Ainurofiq mengatakan, penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada pengemudi yang didapati melanggar peraturan,Grab Indonesia Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia Uun Ainurofiq mengatakan, penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada pengemudi yang didapati melanggar peraturan,

“Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect dan teknologi geofencing, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing.," paparnya.

Bersama mitra pengemudi, Grab akan memastikan perjalanan setiap penumpang selalu aman.

Baca juga: Tingkatkan Keterampilan UMKM, Grab Buka Kelas #TerusUsaha Tiap Jumat Malam

Berbagai inisiatif Grab

Selain teknologi geofencing, Grab juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk membantu masyarakat dan mitra pengemudi beradaptasi dalam PSBB Total Kedua.

Adapun inisiatif yang dilakukan Grab antara lain komunikasi melalui aplikasi mitra dan media sosial. Hal ini dilakukan dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi mitra pengemudi untuk mensosialisasikan aturan PSBB Jilid 2 dari Pemerintah DKI Jakarta.

Lewat pesan yang sama, Grab juga mengimbau mitra pengemudi untuk menghindari kerumunan lebih dari 3 orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com