Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Keluhkan Pungutan Liar di Kranggan, Bekasi

Kompas.com - 21/09/2020, 09:30 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang sopir truk merasa keberatan dengan apa yang disebut sebagai pungutan liar di pintu keluar tol di Jatiwarna, Kranggan, Kota Bekasi, beredar di media sosial.

Video itu diunggah akun Instagram @bekasikinian. Dalam video itu tampak seorang sopir protes lantaran dimintai uang oleh seseorang petugas.

“Tadikan sudah? Lagi? Bukannya gitu, kita kan kecil. Jangan maksa kalau sopir lagi enggak ada (uang),” kata seorang sopir truk bernama Husein dalam video yang diunggah pada 17 September 2020.

Namun, seseorang petugas berseragam biru dalam video itu menjawab, ”Siapa yang paksa, ini kan emang begitu aturannya.” 

Baca juga: Polisi Bandung Ungkap Pungutan Liar Stiker Bebas Pos PSBB

Kapolsek Pondok Gede Kompol Hersiantony membenarkan adanya peristiwa itu. Hersiantony menyampaikan, polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Organda Jawa Barat terkait dugaan pungutan liar tersebut.

Setelah dikonfirmasi ke dua pihak itu, Hersiantony menyampaikan bahwa itu bukan pungutan liar tetapi pungutan yang dilakukan oleh Organda Jawa Barat untuk operasional.

“Dari Dishub Kota Bekasi sudah saya konfirmasi juga, jadi semua masih menggunakan staf yang lama belum ada perubahan, (itu) dari Organda itu Jawa Barat,” kata Hersiantony, Senin (21/9/2020).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, uang pungutan itu akan diserahkan ke kas daerah.

“Berarti bukan pungli sebutannya. Itu juga kan larinya ke kas daerah,” ujar Hersiantony.

Dia menyampaikan, hingga kini belum ada laporan keberatan terkait pungutan uang operasional yang diminta oleh pihak lain selain Organda Jawa Barat maupun Dishub Kota Bekasi.

Hersiantony meminta para sopir untuk melaporkan jika mengalami pungutan liar selain yang dilakukan Organda dan Dishub.

“Sampai saat ini belum ada laporan terkait pungutan liar. Kalau yang biasa mintain kan Organda, itu resmi. Tetapi kalau di luar dari pada itu, nanti kami kenakan pidana,” kata Hersiantony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com