Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Banjir, Warga Pluit Putri: Galian Saja Jadi Kubangan, Bagaimana Saat Semua Beton?

Kompas.com - 22/09/2020, 17:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pluit Putri merasa khawatir melihat banjir yang menggenangi pembangunan BTB School yamg berlokasi di Taman Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara.

Johanna Aliandoe, Ketua RT 005/ RW 06 Pluit mengatakan saat penggalian tanah untuk basement saja banjir sudah merendam kawasan tersebut.

"Itu saja galian mereka sudah jadi kubangan. Ketika itu nanti sudah seluruhnya tertutup beton, maka kira-kira logikanya ke mana air akan lari ketika hujan?" kata Johanna melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Lokasi Pembangunan BTB School di Taman Pluit Putri Terendam Banjir

Johanna menceritakan, sebelum pembangunan sekolah tersebut, banjir terparah yang pernah mereka alami di tahun 2013.

Waktu itu, ketinggian air mencapai 120 sentimeter. Namun, banjir kala itu disebabkan oleh pendangkalan di Waduk Pluit.

Setelah masalah itu ditangani, genangan memang sering terjadi, namun air cepat surut karena Taman Pluit Putri menjadi tepat meresapnya air.

Namun, melihat genangan yang cukup dalam di lokasi pembangunan dan mengeringkannya sampai harus menggunakan pompa air, warga khawatir banjir besar seperti tahun 2013 itu bakal sering terjadi.

"Sekarang ini baru bulan September dan hujan lebat baru beberapa jam. Itu saja galian mereka sudah jadi kubangan," ujar Johanna.

Ia kemudian mempertanyakan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi izin mengganti lahan terbuka hijau tersebut menjadi sekolah.

Padahal, tiap tahun Pemprov mengalami masalah yang sama.

"Kalau pola tata ruang tidak dijaga dengan baik keseimbangannya mau sampe kiamat juga banjir tetep bakalan menghajar tiap tahun," ucap Johanna.

Adapun warga sekitar menolak pembangunan sekolah kerjasama antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan BTB School tersebut.

Permasalah PT Jakpro dengan warga Pluit Putri bermula sejak perusahaan plat merah itu membangun sekolah di taman yang ada di lingkungan warga.

Baca juga: PT JUP Sebut Warga Bisa Akses Taman Pluit Putri Setelah Direvitalisasi BTB School

Warga yang merasa tak terima lahan terbuka hijau mereka dibabat dan di bangun sekolah swasta melakukan berbagai upaya penolakan, mulai dari demonstrasi hingga gugatan di PTUN yang masih berjalan hingga saat ini.

Warga juga melakukan classaction keberatan administrasi terhadap Perda Nomor 1 tahun 2014 yang mengesahkan perubahan peruntukan dan zonasi terhadap lahan tersebut dari sarana RTH dan olahraga terbuka menjadi campuran dengan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com