Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Gangguan Jiwa, Pria yang Terjaring Operasi Yustisi Ini Juga Diduga Lakukan Kekerasan terhadap Anak

Kompas.com - 24/09/2020, 14:11 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA.KOMPAS.com - IBC (50), pria yang diduga memiliki gangguan kejiwaan kini sedang diperiksa secara psikis di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

IBC diduga memiliki gangguan jiwa setelah dirinya menolak ditindak petugas Yustisi lantaran mengendarai mobil tanpa mengenakan masker di kawasan Cakung, Rabu (23/9/2020).

Selain itu, polisi mengungkap bahwa IBC juga diduga kerap melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri. Hal tersebut diketahui setelah anak yang dibawa IBC saat berkendara juga diperiksa polisi.

Kapolsek Cakung Komisaris Polisi Satria berujar bahwa anak laki-laki berusia 10 tahun itu tergolong anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: Terobos Pos Pengawasan di Cakung, Pengendara Mobil Tabrak Petugas Satpol PP

"Setelah kami periksa, ternyata ada beberapa luka yang kami duga sundutan dari rokok dan ada lebam-lebam di tubuhnya," kata Satria, Kamis (24/9/2020).

Selain itu, anak tersebut tampak tidak terurus. Kondisi fisiknya kurus dan mengalami dehidrasi. Satrio bahkan menyebutkan kuku anak tersebut tampak panjang.

"Kita periksa pihak RT tempat dia tinggal, ternyata dia (IBC) ini tinggal berdua saja sama anaknya. Sebelumnya bercerai," kata Satria.

Kini, sang anak sedang ditangani di Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Sementara itu, pihkanya masih menunggu hasil tes kejiwaan RS Polri untuk keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, IBC sedang mengendarai mobil dan melewati kawasan Jalan Inspeksi Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (23/9/2020).

Kala itu petugas memberhentikan IBC karena tak mengenakan masker saat mengendarai mobil. Tak mau berhenti, IBC lebih memilih menancap gas dan menabrak satu anggota satpol PP hingga tersungkur.

Baca juga: Psikiater RS Polri Periksa Kejiwaan Pria Penabrak Satpol PP Saat Operasi Yustisi

IBC pun akhirnya berhenti dan diminta keluar oleh petugas.

Namun, ketika diminta keluar dari mobil, IBC menolak dengan alasan kelelahan.

"Keluar," kata petugas dalam video rekaman penindakan yang diterima Kompas.com.

"Enggak mau saya keluar," kata pria tersebut.

"Kenapa alasannya?" tanya petugas.

Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pengemudi Diamankan Saat Operasi Yustisi

"Saya capek, saya capek," jawab pria itu lagi.

"Kita semua di sini juga capek," kata petugas dengan nada membentak.

Saat sedang membentak petugas, tampak seorang anak sedang berada di dalam mobil tersebut.

Maka dari itu, pihak Polsek Ciracas yang juga sedang berada di lokasi langsung mengamankan IBC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com