JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kepulauan Seribu mengeluhkan kondisi ekonomi akibat pandemi virus corona dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
"Ekonomi rumah tangga sangat terasa, apalagi suami seorang nelayan yang penghasilannya sangat berkurang saat PSBB," kata warga Pulau Kelapa, Rani, di Jakarta, Kamis (1/10/2020), seperti dikutip Antara.
Dia menyatakan pembatasan akses transportasi masuk dan keluar Pulau Seribu, membuat nelayan kesulitan untuk menjual hasil tangkapan mereka.
"Ikan hanya dijual dengan tetangga di sekitar rumah saja," ujar Rani.
Baca juga: Warga Jakarta Pindah Tongkrongan ke Bodetabek, Wagub DKI Minta Perketat Protokol Kesehatan
Hal senada disampaikan Syamsudin, nelayan asal Pulau Kelapa yang mengeluhkan penghasilan mereka menurun drastis saat pandemi COVID-19.
Ia mengatakan, dengan pendapatan yang berkurang tidak bisa menutupi biaya yang dikeluarkan untuk keluarga.
"Sekarang anak-anak sekolah daring, ada biaya tambahan membelikan paket data setiap bulan," ujar Syam.
Sementara warga Pulau Harapan, Epi mengeluhkan dengan aturan PSBB Jakarta saat ini membuat penghasilan dari sektor pariwisata anjlok.
Selama ini dirinya menghidupi keluarga dengan pendapatan dari jasa pariwisata.
"Sudah tidak ada wisata yang datang ke pulau. Padahal saat PSBB transisi, ekonomi warga sudah kembali membaik," ungkap Epi.
Baca juga: Airin Ingatkan Warga Jakarta yang Cari Hiburan di Tangsel Patuh Protokol Kesehatan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan