Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Harmoni, Kawasan Dagang dan Pesta hingga Cerita Patung Hermes yang Sempat Hilang

Kompas.com - 09/10/2020, 06:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada kesibukan luar biasa di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020) kemarin. Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berakhir bentrok antara demonstran dengan aparat keamanan.

Harmoni sejak zaman Belanda memang telah menjadi kawasan yang sibuk. Di sana pernah berdiri Gedung Harmonie, yang didirikan tahun 1810, dan meninggalkan warisan sampai saat ini berupa nama “Harmoni” itu sendiri.

Gedung tempat pesta warga Belanda itu dipelopori pembangunannya oleh Reinier de Klerk tahun 1776.

Maksud pendiriannya agar gaya hidup orang-orang Belanda tidak terlalu urakan.

Sebelum ada gedung ini, di sepanjang Kali Ciliwung banyak berdiri kedai minum. Karena orang-orang Belanda senang mabuk-mabukan, maka di situ sering terjadi perkelahian.

Lokasi Gedung Harmonie, begitu tertulis di tembok atas bagian muka gedung itu, dulu ada di pojokan Jalan Veteran dan Jalan Majapahit.

Kini lahan bekas gedung itu menjadi bagian dari lahan parkir Sekretariat Negara.

Selain Gedung Harmonie, Hotel des Indes adalah hal lain yang menguatkan Harmoni sebagai kawasan yang sibuk sejak dulu.

Hotel des Indes resmi beroperasi pada 1856 di tanah yang juga masih milik Reiner de Klerk. Sejarah mencatat, Hotel des Indes bisa disejajarkan dengan Hotel Raffles di Singapura.

Hotel Raffles di Singapura masih berdiri kokoh dan menjadi hotel berbintang yang bergengsi. Sementara Hotel des Indes sudah lenyap tak berbekas.

Hotel des Indes dilibas pembangunan tahun 1971. Hotel yang letaknya tak jauh dari Gedung Harmoni ini ada di Jalan Gajah Mada yang kini berdiri pusat belanja Duta Merlin.

Patung Hermes

Peninggalan era Belanda nyaris tak dapat diperlihatkan lagi kepada generasi saat ini. Selain nama “Harmoni” itu sendiri, yang tersisa dari kawasan ini sejak zaman Belanda adalah patung Dewa Hermes atau Dewa Mercuriu.

Hermes atau Mercurius adalah dewa perdagangan dalam mitologi Romawi. Seakan ada maksud khusus patung dewa itu diletakkan di Jembatan Harmoni yang dibangun pada 1905: dewa perdagangan untuk menandakan sibuknya aktivitas perdagangan di sekitar Jalan Hayam Wuruk waktu itu.

Patung Hermes di Jembatan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Patung Hermes di Jembatan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019)

Masuk ke kawasan Harmoni, melewati jembatan, pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor masih bisa memandang patung Hermes. Patung itu ada di sisi kiri, dari arah Jalan Hayam Wuruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com