JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang selalu berbuat anarkistis selama demonstrasi buruh beberapa hari belakangan dianggap sebagai gerakan yang sistematis.
Terdapat orkestrasi massa yang memicu munculnya aksi anarkis di beberapa aksi.
Hal tersebut dikatakan guru besar Universitas Bhayangkara, Hermawan Sulistyo dalam acara Aiman di Kompas TV, Senin (19/10/2020).
"Tidak mungkin mengatur orang dari penjuru daerah sampai ribuan kalau enggak ada dirigen-nya, kalau dibilang orkestrasi pasti ada," kata Hermawan.
Baca juga: Polisi Sudah Ketahui Oknum yang Gerakkan Pelajar saat Demo Berujung Rusuh di Jakarta
Orkestrasi itu berjalan melalui pesan-pesan ajakan demonstrasi di media sosial.
Pesan-pesan ajakan itu disebarkan secara sistematis sehingga berhasil memancing kelompok massa untuk berbuat anarkistis secara serentak di seluruh Indonesia.
"Instrumen lewat media dan gagasan ada kelompok anarkis itu sudah dipetakan tapi banyak salah asumsi kalau ini organisis. Padahal ini asosiasi longgar yang punya idoelolg anarkisme," kata Hermawan.
Hermawan menambahkan, banyak dari kelompok anak muda yang tergabung dalam grup kecil menerima informasi tersebut.
Alhasil, kelompok kecil itupun terpancing untuk turun ke jalan dan berbuat anarkistis.
"Yang jadi masalah kelompok ini tersebar, ada di Medan ada di Surabaya," ucap dia.
Kelompok yang terdiri dari remaja ini pun nekat melakukan aksi anarkistis berdasarkan keyakinan informasi yang dia terima dari media sosial tersebut.
Dia meyakini bahwa tindakannya benar.
Padahal, lanjut Hermawan, para remaja itu tak tahu menahu soal omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang jadi tuntutan utama demonstrasi.
"Anak-anak yang ditangkap itu kalau besok demo lagi mau ikut? Mau. Ketika ditanya kamu mau memperjuangkan apa? Dibawa Indonesia yang lebih baik, NKRI. Dia yakin ini cara memperjuangkan NKRI yang baik," jelas Hermawan.
Sebelumnya, aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja sudah terjadi sejak 6 Oktober 2020 lalu.
Di Jakarta, puncak demonstrasi terjadi pada 8 Oktober 2020, di mana demonstrasi berujung ricuh di kawasan Bundaran HI dan Harmoni Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.