JAKARTA, KOMPAS.com - Massa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha (Arjuna Wijaya), Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Selasa (20/10/2020) ini.
Dalam orasi ini, Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy menyinggung bahwa Indonesia seperti layaknya negeri dongeng dalam satu tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Negara telah gagal mengelola ini. Dalam satu tahun Jokowi, ini mengisyaratkan negeri ini seperti negeri dongeng," kata Remy dalam orasinya di atas mobil pickup.
Baca juga: Kembali Demo Tolak Omnibus Law, Massa BEM SI Bawa Piagam Kegagalan untuk Pemerintah
Selain itu, Remy mengungkapkan kekecewaan bahwa massa di berbagai daerah dilarang turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
Pemerintah, kata Remy, kerap beralasan bahwa massa turun tak boleh turun ke jalan karena khawatir terjadi penularan Covid-19 akibat tak bisa menjaga protokol kesehatan.
Sementara itu, kendati gelombang unjuk terus menerpa, Presiden Jokowi hingga kini belum juga mengeluarkan Perppu cabut omnibus law.
"Bukan hanya Undang-Undang Cipta Kerja, banyak masalah yang terjadi dalam kepengurusan Presiden Jokowi. Menteri Pendidikan dari kemarin tidak bolehkan demo dengan alasan physical distancing," kata Remy.
Baca juga: 350 Personel Satpol PP Jaga Area Demo Tolak Omnibus Law di Jakarta
"Saya sampaikan Pak, Bu, rakyat sudah paham physical distancing. Namun, lebih banyak masalah lebih dari Covid-19, yaitu oligarki, agraria yang tidak selesai. Pemerintah telah gagal mengelola negara ini," kata dia.
Untuk diketahui, hari ini sejumlah elemen kembali menggelar aksi unjuk rasa tolak omnibus law UU Cipta Kerja di Jakarta.
Selain mahasiswa, elemen buruh juga terlibat dalam aksi yang bertepatan dengan satu tahun masa jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin ini.
Guna mengawal aksi, pihak kepolisian menerjunkan 6.000 personel di sekitar lokasi aksi.
Sebelumnya, demonstrasi serupa telah diselenggarakan di Jakarta sebanyak dua kali, yakni pada Kamis (8/10/2020) dan Selasa (13/10/2020).
Kedua demonstrasi diwarnai kericuhan. Massa aksi bentrok dengan polisi.
Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak disahkan Pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.