Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Muara Angke Tak Mengungsi meski Terendam Banjir Rob, Lurah: Mereka Sudah Biasa

Kompas.com - 21/10/2020, 08:00 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Warta Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di kawasan Muara Angke, tepatnya di RW 22 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir rob, Selasa (20/10/2020).

Menyikapi kondisi tersebut, Lurah Pluit Rosiwan mengatakan pihaknya mengerahkan empat pompa untuk mengatasi banjir rob yang sudah terjadi selama tiga hari itu.

“Penanganannya kita operasikan pompa stasioner dua unit dan pompa mobile di Kali Asin juga dua unit,” kata Rosiwan, Selasa.

Rosiwan mengatakan kapasitas pompa stasioner dan pompa mobile yang dikerahkan berkapasitas 500 liter per detik yang mobile sama stasioner. Menurut Rosiwan, banjir rob hanya merendam pemukiman warga di RW 22 Pluit saja.

Baca juga: Muara Angke Banjir Rob Akibat Hujan Berhari-hari, Aktivitas Warga Terhambat

Meski demikian, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut.

“Itu kan banjir rob, (warga) sudah biasa ya,” ungkap Rosiwan.

Seorang warga, Heri Kusuma (42) mengatakan banjir rob sudah merendam permukiman warga di kawasan Muara Angke selama tiga hari ini seperti di Jalan Dermaga Ujung.

“Ini sudah tiga hari berturut-turut. Titiknya dari Kali Adem sampai ke wilayah Pengasinan,” kata Heri.

Ketinggian air yang merendam permukiman warga tersebut sekitar 40-50 sentimeter. Hanya saja di beberapa titik ketinggian banjir rob bisa mencapai sekitar hampir satu meter. Heri yang merupakan warga RT 01/22 itu menambahkan, banjir akibat air pasang laut kali ini merupakan yang paling parah dibanding tahun-tahun.

Bahkan bengkel tempat usahanya ikut terendam air.

“Selama saya tinggal di sini sudah ada sekitar lima tahun, baru kali ini mengalami yang parah,” kata Heri.

Baca juga: 30 Rumah di Jakarta Utara Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Akibat kondisi ini, aktivitas warga terganggu karena sepeda motor tidak bisa melintas akibat ketinggian air yang sulit diterjang.

Pengurus RW 022 Pluit, Saiful mengatakan seluruh RT di wilayahnya terendam banjir rob dengan ketinggian yang bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya.

“Di sini (RW 022) kena semua, ada 12 RT yang terdampak banjir rob ini,” kata Saiful.

Menurut Saiful, ketinggian banjir rob yang paling parah di wilayah RW 22 Pluit yakni di RT 06 dan RT 09. Hal itu dikarenakan lokasinya yang berada persis di pesisir atau pinggir laut.

“Kalau di sana bisa sampai sepinggang banjirnya,” ungkap Saiful.

Meski pemukimannya terendam banjir rob, hal itu tidak serta merta membuat warga yang tinggal di RW 022 Pluit mengungsi ke salah satu masjid yang jadi tempat pengungsian.

“Warga lebih memilih bertahan di rumah masing-masing. Soalnya warga sini kan sudah biasa kena rob begini. Jadi pada enggak mau ngungsi juga,” kata Saiful. (JUNIANTO HAMONANGAN)

 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Tiga Hari Terendam Banjir Rob, Warga Memilih Bertahan di Rumah Masing-masing".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com