JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 menjadi celah bagi para bandar narkoba untuk mengedarkan barang terlarang tersebut di seluruh Indonesia.
Modus yang sering dipakai yakni berpura-pura membawa bahan bantuan pangan lewat beberapa jalur transportasi.
Hal tersebut dikatakan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari, Jumat (22/10/2020).
Modus yang sering dilancarkan para pengedar yakni berpura-pura mengirimkan hasil pertanian.
"Seolah-olah untuk membantu masyarakat dengan menggunakan angkutan logistik sembako terutama hasil pertanian dan ternyata narkoba dicampur bersama jagung, kelapa, pisang dan beras," kata dia.
Baca juga: Kepala BNN RI: Tangerang Raya Jadi Perhatian, Ada Bandar Narkoba Berjaringan Luas
BNN pun beberapa kali sudah menangkap tersangka pengedar dengan modus seperti itu, dari internasional maupun antar pulau di Indonesia.
Walau modus menyisipkan narkoba dengan bantuan logistik mulai sering dilakukan, Arman tak menutup kemungkinan munculnya modus-modus peredaran baru.
Maka dari itu, pihaknya tetap mewaspadai setiap jalur pengiriman logistik di Indonesia.
Baca juga: Sederet Fakta Kasus Narkoba yang Menjerat RR, Artis Sinetron Dari Jendela SMP
Tiap kegiatan pengiriman yang dirasa mencurigakan akan dipantau, tak terkecuali yang menggunakan jasa pengiriman skala kecil.
"Modus operandi baru yang peru kita antispasi yaitu pengiriman-pengiriman narkotika walau kuantitas kecil tapi sering dengan gunakan jasa pos dan ekspedisi," ucap dia.
Dia berharap aparat dan jajarannya di lapangan bisa mengantisipasi hal tersebut akan tak terjadi lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.