Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Bakal Sulap Banyak Tempat Jadi Lokasi Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 23/10/2020, 17:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku membuka opsi menyulap banyak tempat menjadi lokasi vaksinasi Covid-19.

Hal itu dilakukan seandainya berdasarkan hasil simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, menunjukkan bahwa pemerintah tak bisa mengandalkan puskesmas semata untuk melayani ratusan ribu warga yang akan divaksin.

"Kalau tidak cukup berarti gedung serbaguna, gedung bulutangkis, semua harus kita sulap menjadi tempat pemvaksinan," jelas pria yang akrab disapa Emil itu kepada wartawan, Kamis (22/10/2020), selepas memantau simulasi vaksin di Puskesmas Tapos.

"Kami melaksanakan simulasi karena kami ingin tahu, pertama apakah jumlah puskesmas di Depok dan Jawa Barat ini cukup," ujarnya.

Baca juga: Menristek: Akan Dibangun Pabrik Vaksin Covid-19 Skala Kecil di Serpong

Dalam simulasi diketahui, kelak dalam proses vaksinasi, penerima vaksin akan melalui sejumlah tahapan yang kurang lebih menyita 45 menit per orang, di luar waktu mengantre.

Salah satu tahap yang agak memakan waktu ialah menanti reaksi tubuh usai disuntik vaksin, yang kira-kira membutuhkan 30 menit.

"Nah nanti ketahuan satu puskesmas tipe begini, itu satu hari kerja bisa melakukan pelayanan pemvaksinan berapa jumlahnya," katanya.

Selain itu, Emil menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 tidak disuntik sekali saja, melainkan dua kali.

"Jadi orang yang sama disuntik vaksin, mungkin di hari ke-30 atau sesuai arahan dokter dia harus datang lagi," ujar eks Wali Kota Bandung itu.

"Jadi kebayang kan rumitnya sudah me-manage, dikalikan jumlah penduduk kemudian dikalikan 2 kali proses," lanjutnya.

Baca juga: Satgas Sebut Tak Semua Warga Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Ini Alasannya

Dari sana pemerintah bakal menghitung kecukupan jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam proses vaksinasi Covid-19.

Apabila jumlah tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan tak mencukupi, maka alih fungsi berbagai lokasi menjadi tempat vaksinasi Covid-19 jadi opsi yang paling logis.

Selain itu, simulasi kemarin juga menjadi dasar perhitungan apakah pemerintah perlu merekrut tambahan relawan vaksinasi sesuai dengan kriteria, atau tidak.

"Nah inilah kerumitan yang sedang kita proses (melalui simulasi hari ini). Tetapi lebih baik menjadi masyarakat yang siap daripada nanti keteteran," kata Emil.

"Detail-detail itu nanti sedang kita hitung dan nanti ketahuan untuk menyuntik mayoritas warga Jawa Barat itu butuh 30 hari kah, atau 45 hari kah, atau 3 bulan, kita tidak tahu, karena ini sedang dihitung," ungkap Emil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com