Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Banjir Sebut PT Khong Guan Janjikan CSR dan Pekerjaan

Kompas.com - 29/10/2020, 07:10 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga korban banjir di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, mengaku diberikan beberapa janji dari PT Khong Guan.

Dalam pertemuan pada Selasa (27/10/2020), antara warga dan PT Khong Guan, pihak perusahaan menjanjikan akan memberikan Coorporate Social Responsibilities (CSR) pada warga.

Tak hanya itu, warga korban banjir akan diberikan kesempatan bekerja di PT Khong Guan.

"Karena kedepannya pabrik akan meningkatkan CSR-nya dan penerimaan pegawai kalau ada lowongan nantinya," kata Suherman selaku ketua RW 08, Rabu (28/10/2020) malam.

"Setiap tahun warga dari tiga RT itu diutamakan jadi pegawai kontrak," tambah Suherman.

Baca juga: Lurah: PT Khong Guan Tawar Setengah Nilai Ganti Rugi yang Diajukan Warga

Namun demikian, Suherman masih membicarakan dengan warga sebelum memberikan jawaban kepada PT Khong Guan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas nilai ganti rugi dampak robohnya tembok pabrik.

Warga semula mengajukan ganti rugi dengan nilai di atas Rp 350 juta. Namun perusahaan mengaku tidak sanggup membayar penuh.

"Perusahaan baru bisa 50 persen (dari total nilai kerugian)," jelas Suherman.

Warga kemudian mengajukan angka 80 persen dari total nilai yang diajukan. Namun, kata dia, sepertinya PT. Khong Guan tak akan menyanggupi.

Pasalnya, perusahaan sempat menawar lebih rendah dari itu.

"Sempat nawar Rp 120 juta, Rp 150 juta, dan Rp 180 juta," kata dia.

Baca juga: PT Khong Guan Tawar Setengah Nilai Ganti Rugi, Ini Respons Warga

Merespons tawaran 50 persen tersebut, sebagian warga setuju. Namun, ada juga yang menolak.

"Yang setuju karena enggak mau berlama-lama," kata Suherman.

Namun demikian, warga masih mendiskusikan lagi hal tersebut sebelum memberi keputusan.

Lurah Ciracas, Rikia Marwan sebelumnya ikut mengawasi proses negosasi antarkedua pihak.

Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa PT Khong Guan meminta pengurangan nilai ganti rugi.

Baca juga: Warga Tempuh Jalur Hukum jika PT Khong Guan Tak Bayar Ganti Rugi Akhir Oktober

"Mereka bilang alasannya mereka lagi banyak alat yang rusak, tidak berproduksi ditambah situasi di tengah Covid-19. Kita tetap kembalikan lagi ke hasil rembuk warga," kata dia.

Rikia memastikan akan ada pertemuan selanjutnya guna memastikan jawaban warga atas penawaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com