Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Hasil Swab Test, 103 WNA Pencari Suaka di Tangsel Diminta Isolasi Mandiri

Kompas.com - 29/10/2020, 09:09 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ratusan warga negara asing (WNA) pencari suaka yang tinggal di kawasan Pisangan, Tangerang Selatan, diminta isolasi mandiri selama menunggu hasil uji swab.

Kepala Puskesmas Kelurahan Pisangan Enting Susilawati menjelaskan bahwa terdapat 103 WNA dari berbagai negara yang menjalani tes swab pada Rabu (28/10/2020) kemarin.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan setelah dua pencari suaka asal Afganistan dinyatakan positif Covid-19.

Keduanya tinggal di rumah singgah para WNA.

"Jumat lalu ada dua warga negara Afganistan yang positif Covid-19. Kemudian diputuskan untuk dilakukan tes swab untuk para WNA," ujar Enting saat dikonfirmasi, Kamis (29/10/2020).

"Asalnya macam-macam ada yang dari Afghanistan, ada Somalia juga," sambungnya.

Baca juga: 2 Pencari Suaka Asal Afganistan Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi di Tangsel

Menurut Enting, selama menunggu hasil swab test, para WNA diminta menjalani isolasi mandiri dan tidak bepergian keluar rumah sementara.

Namun, Enting belum dapat memastikan berapa lama hasil swab keluar.

"Mereka diinstruksikan untuk isolasi mandiri. Belum tahu berapa lama hasilnya keluar, biasanya kan tiga hari. Tapi kan kepotong libur hari ini," kata dia.

Puskesmas Pisangan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Kesbangpol Tangerang Selatan untuk melakukan pengawasan dan memenuhi kebutuhan para WNA selama menjalani isolasi mandiri.

"Kita koordinasinya sama Dinas Kesehatan. Nanti melalui Dinas Kesehatan Kota Tangsel yang koordinasi dengan Dinas Sosial dan Kesbangpol," kata dia.

Baca juga: Dua Pencari Suaka Asal Afganistan yang Positif Covid-19 di Tangsel Dirujuk ke Wisma Atlet

Sebelumnya, dua WNA pencari suaka asal Afganistan dinyatakan positif Covid-19. Keduanya dirujuk ke Rumah Lawan Covid-19 kota Tangerang Selatan untuk menjalani isolasi.

Mereka diketahui positif Covid-19 setelah menjalani uji swab secara mandiri di rumah sakit swasta.

Keduanya kemudian melaporkan hasil pemeriksaan tersebut ke Puskesmas setempat.

Mendapati laporan tersebut, Puksesmas Pisangan langsung berkoodinasi dengan Gugus Tugas untuk merujuk pencari suaka itu ke Rumah Lawan Covid-19.

Setelah beberapa waktu menjalani isolasi di Rumah Lawan Covid-19, dua WNA tersebut kemudian dipindahkan ke Wisma Atlet agar dapat dipantau oleh pemerintah pusat.

"Kalau di Wisma Altet kan lebih ke arah pemerintah pusat yang menangani," ucap Suhara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com