DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Mohammad Hafid Nasir, sesumbar bahwa Mohammad Idris-Imam Budi Hartono akan memenangi Pilkada Depok dengan margin lebih dari 40 persen.
Hal itu ia sampaikan setelah Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyempatkan diri mengunjungi Depok dalam rangka memberikan arahan pemenangan Pilkada.
Hafid mengklaim, proyeksi tersebut didasarkan pada hasil survei partainya, terhadap kandidat yang mereka usung di Pilkada Depok.
"Dari hasil survei yang kami sudah lakukan, elektabilitas Pak Idris dan Pak Imam insya Allah meningkat. Mudah-mudahan tanggal 9 Desember (hari pemungutan suara) menang di angka 70 persen, minimal," ungkap Hafid kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).
"Kami merasa termotivasi dengan kehadiran beliau sebagai Bapak Presiden PKS terpilih. Arahannya jelas bahwa tidak ada kata selain kita harus menang di Pilkada 9 Desember," jelasnya.
Baca juga: Presiden PKS Turun Gunung Jelang Pilkada Depok, Idris: Saya Makin Pede
Di samping itu, Hafid mengklaim bahwa deklarasi-deklarasi di tingkat akar rumput untuk mendukung Idris-Imam semakin banyak belakangan.
Hal tersebut, katanya, merupakan hasil kerja keras partai pengusung, yakni Demokrat, PPP, dan Berkarya selain PKS sendiri.
"Luar biasa dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Kota Depok. Artinya, bukan hanya dari struktur atau mesin partai, tapi juga dari seluruh elemen masyarakat dari hari ke hari," beber Hafid.
Sebagai informasi, Idris dan Imam memperoleh nomor urut 2 di Pilkada Depok 2020.
Baca juga: Pertarungan Dua Matahari di Pilkada Depok 2020
Idris sejatinya kalangan nonpartai namun dikenal dekat dengan pejabat teras PKS. Di samping itu, Idris adalah wali kota Depok saat ini.
Sementara itu, Imam Budi Hartono sudah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Idris menghadapi lawan yang juga petahana, yakni wakilnya saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna yang notabene Ketua DPC Gerindra Depok.
Pradi akan berpasangan dengan Afifah Alia kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu, sebagai kandidat nomor urut 1.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk, yakni Gerindra, PDI-P, PKB, Golkar, PAN, dan PSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.