Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Anggaran NCICD dan Rumah Pompa Dikritik, Ini Jawaban Anies

Kompas.com - 06/11/2020, 17:12 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A Sistem Aliran Barat dipangkas.

Semula, dianggarkan Rp 50 miliar kemudian dipangkas menjadi Rp 3,39 miliar dalam Rancangan Peraturan Daerah Perubahan Anggaan Pendapatan Belanja Daerah (Raperda APBD-P) 2020.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Kamis (5/11/2020).

Tak hanya anggaran untuk NCICD, Anggara juga menyoroti pemangkasan anggaran pembangunan rumah pompa (pompa stasioner) dari yang sebelumnya Rp 185 miliar menjadi Rp 43,8 miliar.

Baca juga: Anies: Banjir di Jakarta Harus Surut Dalam Waktu 6 Jam

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemangkasan anggaran proyek NCICD dan pembangunan rumah pompa disebabkan karena pandemi Covid-19.

"Sehingga menyebabkan kontraksi penerimaan daerah," tutur Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Dengan demikian, anggaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) saat ini difokuskan untuk mengoperasikan dan memelihara infrastruktur yang ada.

Anggara sebelumnya mengatakan, proyek NCICD Fase A Sistem Aliran Barat dibutuhkan untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta Barat, serta mencegah wilayah pesisir terkena banjir rob.

Saat ini, menurut Anggara, bagian hilir dari Kanal Banjir Barat hanya memiliki lebar 30-50 meter. Luasan ini jauh lebih sempit dari yang seharusnya, yakni 110 meter.

Baca juga: Fraksi PDI-P Kritik Pembangunan Hotel di TIM Pakai Utang PEN

Selain itu, sistem aliran barat tidak memiliki sistem tanggul dan pompa. Dengan demikian, saluran air langsung terbuka ke laut lepas.

"Sehingga rawan backward flow ke arah daratan apabila terjadi air pasang," kata Anggara.

Apabila kondisi di pintu air hulu dalam status Siaga 1, ditambah dengan hujan deras di dalam kota, serta air laut pasang, maka kemungkinan besar wilayah Jakarta Barat akan banjir.

"Menurut SE Sekda Nomor 64 Tahun 2020, anggaran penanganan banjir mendapatkan prioritas utama. Namun sayangnya selama tiga tahun tidak ada hasil kinerja yang signifikan pada program normalisasi sungai dan pembangunan tanggul pengaman pantai," ucap Anggara.

Baca juga: Anggaran Belanja Tidak Tetap Melonjak 2.752 Persen, Ini Penjelasan Anies

Menurut Anggara, pemotongan anggaran pembangunan rumah pompa terjadi di Dinas SDA dari Rp 98 miliar menjadi Rp 19,6 miliar.

Pemotongan anggaran juga terjadi di Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Utara dari Rp 39,5 miliar menjadi Rp 12,3 miliar.

Lalu anggaran rumah pompa di Sudin SDA Jakarta Timur sebesar Rp 35 miliar juga dihapus.

"Kami menyayangkan pemotongan anggaran pembangunan pompa karena masih banyak wilayah permukiman yang sangat membutuhkan rumah pompa. Contoh di wilayah Jakarta Utara adalah Teluk Gong, Muara Angke, dan Teluk Intan," tutur Anggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com