Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei UI: Masih Ada Warga yang Percaya Covid-19 Konspirasi Elit Global

Kompas.com - 07/11/2020, 08:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah akademisi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) yang tergabung dalam tim Periset Cluster Innovation and Governance (CIGO) menemukan, sebagian masyarakat masih percaya bahwa pandemi Covid-19 adalah konspirasi elit global.


Hal tersebut tercermin dari jawaban sebagian orang yang menjadi responden kajian ini.

"Pada kajian ini diperoleh insight pula bahwa sebanyak 21 persen atau 150 responden meyakini Covid-19 merupakan konspirasi elit global," ungkap Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia lewat keterampilan resmi, Jumat (6/11/2020).

"Mayoritas responden yang menyatakan hal tersebut berasal dari Bogor dan DKI Jakarta, yaitu sebesar 24,1 persen dan 22,5 persen," imbuhnya.

Baca juga: Gugus Tugas: Masih Ada Masyarakat Percaya Covid-19 Konspirasi

Responden yang masih meyakini hoaks konspirasi elit global di balik pandemi Covid-19 umumnya warga berusia 25-40 tahun, berpendidikan SMP-SMA, dan dengan pengeluaran kurang dari Rp 2,5 juta sebulan.

"Penelitian ini juga menemukan hasil bahwa responden yang mempercayai Covid-19 adalah konspirasi elit global, mayoritas memiliki persepsi bahwa virus ini hanya berbahaya untuk masyarakat lansia dan masyarakat dengan komorbid (penyakit penyerta)," ungkap Amelita.

Di sisi lain, kajian ini juga menemukan bahwa belum seluruh warga mengenakan masker dengan benar, kendati punya persepsi untuk mematuhi protokol kesehatan.

Tim periset CIGO FIA UI merekomendasikan agar pemerintah dapat terus melakukan edukasi secara lebih seksama melalui berbagai media.

Dialog bersama tokoh masyarakat hingga ke tataran lokal juga sebaiknya ditempuh pemerintah agar masyarakat meyakini eksistensi dan risiko Covid-19 terhadap kesehatan.

Baca juga: 429.574 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Angka Kematian Mingguan yang Meningkat

“Kami juga merekomendasikan agar pemerintah mengintensifkan kebijakan surveilans yaitu tracing, testing dan treatment, mengingat kasus penularan harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat," ujar Eko Sakapurnama, ketua tim penelitian ini melalui keterangan yang sama.

Sebagai informasi, kajian yang dilakukan oleh Tim CIGO FIA UI bermaksud mengkaji dampak pandemi Covid-19 terhadap sikap masyarakat dalam polarisasi antara pandemi dan resesi, serta minat beli masyarakat terhadap beberapa sektor di masa pandemi ini.

Penelitian yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation ini dilakukan terhadap 772 responden di wilayah Jabodetabek, dengan periode pengambilan data pada 14-30 September 2020.

Kajian ini juga menemukan fenomena bahwa masyarakat cenderung mengurangi konsumsi di saat pandemi khususnya pada barang sekunder dan tersier.

Responden cenderung menahan konsumsi pada sektor perjalanan (traveling) dan transportasi.

Sektor penerbangan, baik domestik maupun internasional, otomotif, serta produk perhiasan menjadi produk yang paling tidak diminati oleh responden.

Sementara itu, sektor belanja makanan dan bahan makanan menjadi sektor yang paling diminati oleh konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com