JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan lintasan sepeda Pilar Jati Bike Park di kolong Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, terus dilakukan.
Pengelola Pilar Jati Bike Park Joko Satarlan mengatakan, pembangunan masih 30 persen.
Meski belum selesai, lintasan sepeda yang berada di wilayah RW 03 Cipinang Melayu itu sudah dibuka untuk umum.
"Sudah dibuka pada Minggu (1/11/2020) sewaktu test track, tetapi belum di-launching," kata Joko saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Baru 30 Persen, Pembangunan Lintasan Sepeda Pilar Jati Bike Park Belum Selesai
Pembangunan ini merupakan inisiatif dari warga Cipinang Melayu, berkolaborasi dengan Komunitas Sepeda Rombongan Anak Mangkok (ROAM) Universitas Indonesia (UI) dan Satuan Pemeliharaan Landasan Bike Park.
Pilar Jati Bike Park juga merupakan lintasan berkonsep "pump track" pertama di wilayah Jabodetabek yang memanfaatkan lahan fasos/fasum kota.
"Kalau tidak dimanfaatkan, lahan itu dipakai tidur gelandangan dan pemulung. Padahal sudah diusir, balik lagi. Terus dibuat parkir-parkir liar juga," ucap Joko.
Rencana awal, warga Cipinang Melayu sebenarnya ingin membangun taman.
"Seiring berjalannya waktu ada momentum musim sepeda, kenapa ngga dibikin lintasan sepeda sekalian?" kata Joko.
Komunitas pecinta BMX mulai berdatangan
Tegar (23), salah warga setempat, mengatakan Pilar Jati Bike Park mulai ramai pada hari Sabtu atau Minggu pagi.
"Anak-anak komunitas BMX ramainya Sabtu atau Minggu pagi," kata dia.
Baca juga: Lintasan Sepeda Pilar Jati Bike Park di Kolong Tol Becakayu Dibuka untuk Umum
Joko Satarlan juga mengonfirmasi komunitas pecinta BMX mulai berdatangan ke Pilar Jati Bike Park.
"Ada yang dari Cengkareng, Bekasi. Terus yang DKI ada dari Cijantung, Priok," kata Joko.
Nantinya, Joko mengatakan akan ada pelatihan rutin bagi anak-anak kecil yang suka BMX.
Pembiayaan pembangunan Pilar Jati Bike Park ini dilakukan secara swadaya dan dibantu oleh PT Wijaya Karya (Wika) dari proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung).
Selain itu, pembangunan ini juga telah mendapat izin pihak PT KKDM (Kresna Kusuma Dyandra Marga) dan berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta II.
Ketua Umum ROAM UI Adrian Bachrumsyah sebelumnya mengatakan, terdapat empat area bermain sepeda.
Area pertama, jenis "table top speed and jump" sebagai arena loncatan sepeda hingga 5 meter ke depan menggunakan gundukan tanah merah berdimensi sekitar 1,5x4 meter.
"Konsep di line dua hingga empat kita adopsi dari Jakarta International BMX Track Pulomas yang berstandar internasional," katanya seperti dikutip Antara.
Arena kedua, diberi nama "free style" sebagai zona lompat di lintasan ekstrem yang biasa digunakan pesepeda jenis MTB dan BMX.
Lompatannya bisa 3-4 meter dengan lima gundukan berukuran 2x2 meter.
Arena ketiga, jenis "pump track" atau "butterfly park" yang didesain berbentuk seperti kupu-kupu guna memperkuat kuda-kuda dan refleks pesepeda dan bisa dimanfaatkan sebagai ajang lomba.
Arena keempat, bernama "baby pump track" sebagai ruang terbuka hijau untuk pesepeda dari kalangan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.