Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintasan Sepeda Velodrome di Rawamangun Pakai Kayu Siberia Sepanjang 250 Meter

Kompas.com - 22/06/2018, 09:20 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur siap menjadi arena balap sepeda pada Asian Games 2018.

Velodrome sepanjang 250 meter ini terbuat dari kayu Siberia yang didatangkan langsung dari Jerman.

"Kami impor langsung dari Jerman, termasuk tenaga ahli yang memasangnya," ucap Edry Pohan, staf engineering PT Virama Karya (Persero) kepada Kompas.com di Jakarta International Velodrome, Kamis (21/6/2018).

Edry menjelaskan, kayu Siberia memiliki kelebihan untuk digunakan sebagai lintasan balap sepeda dibandingkan jenis kayu lainnya.

"Memang spesifikasi kayu ini cukup baik. Tingkat elastisitas saat dipasang pada lintasan miring juga sangat dapet dan sangat ringan," ucapnya.

Baca juga: Lebih Dekat dengan Wajah Baru Velodrome Rawamangun

Sementara untuk perawatannya sendiri, Edry menjelaskan, memang dibutuhkan penanganan spesial. Salah satunya adalah dengan memperhatikan aspek kelembapan udara. Oleh karena itu, ada mesin khusus yang dipasang di bawahnya.

Mesin ini memiliki fungsi menjaga kelembapan udara agar kayu-kayu tersebut tidak mudah getas atau rusak.

"Jadi kita tidak bicara suhu, tapi kelembapan yang artinya kadar air pada udara. Memang perawatanya ekstra, tapi kayu ini cukup awet," ujarnya.

Baca juga: Sandiaga Harap Asian Games 2018 Hasilkan 10 Ribu Lapangan Kerja

Saat disinggung masalah harga, ia menggaku tidak mengetahui secara pasti. Namun nominal angka yang tertulis dalam nota dalam bentuk dolar.

"Kita kirimnya per kubikasi, untuk harga saya enggak tahu pasti. Yang jelas kertasnya dollar sih," ucapnya.

Sementara itu, bagian atap arena Velodrome ini dibuat khusus hemat energi. Jadi, pada siang hari tidak memerlukan banyak cahaya lampu karena sudah mendapat cahaya alami dari sinar matahari. 

Adapun, kapasitas penontonnya mencapai 3.000 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com