Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks, Syarat Calon PJLP Sudinsos Jaksel Harus Bisa Mengaji

Kompas.com - 17/11/2020, 19:44 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah menegaskan bahwa surat yang mengatasnamakan Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan tentang syarat calon Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) untuk tahun 2021 adalah bisa mengaji dan harus melaksanakan sholat lima waktu ialah hoaks.

"Itu hoaks semua. Tidak ada tanda tangan ya. Hoaks," jelas Marullah ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Marullah juga menegaskan bahwa telah diterbitkan klarifikasi dari pihak Suku Dinas Sosial dan Suku Dinas Kominfotik Jakarta Selatan terkait hal tersebut.

Baca juga: Berbagai Alasan Pemprov DKI Membiarkan Kerumunan di Petamburan

"Saya sudah baca (surat tersebut). Itu sudah cerita dari tiga minggu yang lalu ya, sudah ada klarifikasi dari Dinas Sosial dari Dinas Kominfo, hoaks itu ya," tambah.

Surat yang  beredar di media sosial tersebut santer diperbincangkan oleh warganet.

Di dalam surat tersebut terdapat 19 syarat yang harus dipenuhi calon pendaftar PJLP Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada tahun 2021.

Warganet menyoroti syarat nomor 18 dan 19 yang terkesan eksklusif untuk penganut agama tertentu saja.

Hoaks Surat Penerimaan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) pada Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2021. Hoaks Surat Penerimaan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) pada Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2021.

Syarat nomor 18 ialah bisa membaca al-qur'an. Sementara, syarat nomor 19 adalah menjalankan ibadah sholat 5 waktu.

Surat tersebut mengatasnamakan Sonia, selaku Pejabat Pengadaan Barang/Jasa dan diterbitkan pada tanggal 2 November 2020.

Namun, surat tersebut tidak dibubuhi tandatangan pihak manapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com